Maksimalkan Energi Terbarukan, Kampus Baru Politeknik LPP Yogyakarta Usung konsep Modern Green
Advertisement
SLEMAN—Politeknik LPP Yogyakarta memulai pembangunan kampus baru. Bangunan sekitar 5.000 meter persegi dengan luas lahan sekitar 6.000 meter persegi ini berlokasi di Kandangan, Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan. Gedung Politeknik LPP Yogyakarta baru tersebut dibangun dengan mengusung konsep modern green.
Direktur Politeknik LPP Yogyakarta, M. Mustangin, mengatakan gedung akan memaksimalkan energi terbarukan, salah satunya cahaya matahari yang akan masuk ke bagian-bagian gedung. “Ruang hijau juga banyak yang akan menjadikan kawasan hijau dan menyejukkan,” kata Mustangin dalam acara Groundbreaking Ceremony Pembangunan Kampus Politeknik LPP Yogyakarta, Seyegan, Sleman, Selasa (8/10/2024).
Advertisement
“Rencana akan bangun kampus dengan empat lantai, 16 kelas, ada masjid, lapangan parkir, asrama dan sarana lainnya.”
Ketua Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta (YPPY), Sosiawan Hary Kustanto, mengatakan sejak berdiri pada 1997, Politeknik LPP telah berkembang pesat. Dari yang awalnya hanya terdapat empat prodi, kini berkembang menjadi enam prodi dengan jenjang D2 hingga D4.
Dalam empat tahun belakang, jumlah mahasiswa dari 698 orang, bertambah hingga saat ini menjadi 1.499. Ada peningkatan dua kali lipat. Adapun, pengelola Politeknik LPP Yogyakarta memprediksi pada 2027, jumlah mahasiswa-mahasiswi berjumlah sekitar 2.000 orang. "Hal ini selaras dengan data yang menunjukkan bahwa 50-60 persen lulusannya langsung bekerja."
Itulah sebabnya, perkembangan ini perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas pendidikan dan fasilitasnya, termasuk gedung perkuliahan. “Sesuai Permendikbud No. 7/2020, mensyaratkan pendidikan tinggi politeknik harus memiliki minimal 5.000 meter persegi, Politeknik LPP Yogyakarta sebelumnya belum memiliki lahan sendiri, tetapi sekarang sudah membeli tanah dan bangunan sendiri di kampus baru ini,” kata Sosiawan.
Pembangunan kampus baru Politeknik LPP Yogyakarta akan selesai dalam dua tahun ke depan.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Persero, Mohammad Abdul Ghani, mengatakan ide membangun kampus baru sudah lama, namun baru terlaksana tahun ini dengan segala dinamikanya. Ghani menganggap kampus baru ini berpotensi memberikan kontribusi yang besar, terutama dalam sektor pertanian dan perkebunan di Indonesia.
Kualitas SDM
Perkembangan industri tidak hanya tentang riset, tetapi juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Politeknik LPP Yogyakarta menghasilkan mahasiswa-mahasiswi yang siap kerja. Hal ini selaras dengan data yang menunjukkan bahwa 50% lulusannya langsung bekerja. “Ini yang masyarakat perlu tahu, masuklah ke kampus Politeknik LPP Yogyakarta apabila ingin langsung kerja,” katanya. “Kampus ini penting, sebagai tugas kami juga untuk mencerdaskan bangsa,”.
Di samping menjadi cara membentuk SDM Indonesia yang berkualitas, pembangunan kampus baru Politeknik LPP Yogyakarta berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Semakin banyaknya mahasiswa yang beraktivitas di wilayah tersebut, akan memunculkan kesempatan ekonomi dari sektor hunian, kuliner, hingga kebutuhan lainnya.
Ghani berharap masyarakat Margodadi, Seyegan, Sleman aktif dan mulai mempersiapkan untuk menyambut kesempatan ekonomi ini. “Kalau bangun sesuatu jangan tinggalkan masyarakat sekitar, misalnya indekos. Kalau bisa masyarakat di sini diajak membangun indekos, bisa mulai sekarang dihubungkan. Masyarakat sekitar jangan jadi penonton, tapi perlu ikut memanfaatkan kampus ini,” kata Ghani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
Advertisement
Advertisement