Advertisement

Hadapi Globalisasi, Pendidikan Karakter Berbasis Budaya jadi Kunci Menghadapi Tantangan Sosial

Newswire
Sabtu, 19 Oktober 2024 - 08:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Hadapi Globalisasi, Pendidikan Karakter Berbasis Budaya jadi Kunci Menghadapi Tantangan Sosial Foto ilustrasi sekolah / StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAPendidikan karakter berbasis budaya dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan sosial di era globalisasi.

Guru Besar Bidang Ilmu Pembelajaran Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Prof Saliman mengatakan pendidikan karakter berbasis budaya bukan sekadar sebuah tren, melainkan kebutuhan mendesak yang harus segera diterapkan.

Advertisement

BACA JUGA: Menarik Dikunjungi, 3 Museum Kampus Perguruan Tinggi di Jogja

"Pembelajaran yang berbasis budaya memungkinkan siswa untuk lebih mudah memahami konsep-konsep abstrak dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka juga akan memiliki rasa bangga terhadap identitas budaya bangsa," katanya, dikutip Sabtu (19/10/2024).

Menurut Saliman, pendidikan karakter berbasis budaya adalah kompas moral yang akan membimbing generasi muda dalam mengambil keputusan dan bertindak di masa depan. Dengan pendekatan tersebut, menurut dia, siswa tidak hanya belajar tentang pengetahuan akademik, tetapi juga diajak untuk memahami dan menghargai warisan budaya bangsa.

"Ini diharapkan dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kebanggaan terhadap identitas budaya mereka," tutur dia.

Karena itu, Saliman memadang perlunya integrasi nilai-nilai budaya ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Pasalnya, pendidikan berbasis budaya tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai moral yang dapat membentuk karakter individu yang tangguh dan berintegritas

Meskipun demikian, Saliman mengakui bahwa implementasi pendidikan karakter berbasis budaya di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. "Salah satu tantangan terbesar adalah pengaruh kuat budaya asing yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai budaya lokal," ujar dia.

Untuk mengatasi hal tersebut, dia menyarankan kolaborasi yang kuat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan nilai-nilai budaya.

Menurut dia, pemerintah juga harus memberikan dukungan yang lebih besar terhadap upaya pelestarian dan pengembangan budaya. "Di sisi lain, para pendidik perlu terus meningkatkan kompetensinya dalam mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis budaya," kata Prof Saliman.

Saliman optimistis dengan semakin kuatnya pendidikan karakter berbasis budaya, generasi muda Indonesia akan tumbuh menjadi generasi yang berkarakter kuat, berbudaya tinggi, dan mampu memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa.

"Pendidikan karakter adalah investasi jangka panjang yang hasilnya akan dirasakan dalam bentuk generasi emas yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didatangkan Langsung dari Jawa Timur, Sound Horeg Guncang Pesta Rakyat Pelantikan Presiden

News
| Sabtu, 19 Oktober 2024, 21:07 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement