Marak Kebocoran Data, UGM Bekali Dosen Jurus Keamanan Siber
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN – Menghadapi maraknya kebocoran data di Indonesia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan PT Analis Forensik Digital dan PT Analis Keamanan Siber.
Pelatihan Cybersecurity Awareness tersebut menyasar dosen, tenaga kependidikan, dan staf administrasi. Program itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dosen dalam menjaga keamanan data pada era digital.
Advertisement
Peluncuran program berlangsung di Auditorium FMIPA UGM, dibuka oleh Dekan FMIPA UGM, Prof Dr Eng Kuwat Triyana MSi serta dua pendiri PT Analis Forensik Digital dan PT Analis Keamanan Siber, Josua Sinambela dan Budi Wasito.
BACA JUGA: Batas Waktu Pembentukan Komisi Penyelenggara Perlindungan Data Pribadi 17 Oktober 2024
Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerja sama antara FMIPA UGM dengan PT Analis Forensik Digital dan PT Analis Keamanan Siber sebagai landasan resmi pelaksanaan pelatihan.
Pelatihan ini merupakan langkah nyata UGM untuk memperkuat kompetensi dosen dalam menghadapi tantangan keamanan data yang semakin kompleks.
Pelatihan digelar oleh Pusat Kajian Kriptografi dan Keamanan Siber FMIPA UGM bekerja sama dengan PT Analis Forensik Digital dan diikuti oleh 335 peserta, yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, dan staf administrasi.
Pelatihan dilaksanakan secara hibrid, yaitu luring di Auditorium A1.06 FMIPA UGM dan daring melalui platform Zoom. Dengan format itu, pelatihan dapat menjangkau lebih banyak peserta dan memastikan fleksibilitas bagi mereka yang tidak dapat hadir secara langsung.
“Sebagai institusi pendidikan tinggi, UGM tidak hanya bertanggung jawab mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga harus menjadi benteng keamanan data nan kuat. Kerja sama dengan dua perusahaan ternama menjadi pijakan penting untuk mencapai tujuan tersebut,” ujar Kuwat Triyana melalui siaran persnya, Jumat (22/11/2024).
Langkah nyata
Josua Sinambela, CEO & Co-Founder PT Analis Forensik Digital dan PT Analis Keamanan Siber, yang menjadi pembicara di pelatihan ini, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman siber.
“Kemitraan dengan UGM merupakan langkah awal untuk menciptakan ekosistem yang lebih aman, tidak hanya untuk kampus tetapi juga masyarakat Indonesia secara umum,” ungkap Josua.
Program pelatihan Cybersecurity Awareness diharapkan dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh institusi pendidikan lain di seluruh Indonesia. Dengan melibatkan tenaga pengajar sebagai garda terdepan, diharapkan kesadaran akan pentingnya keamanan data dapat menyebar lebih luas di lingkungan akademik.
Sekadar informasi, PT Analis Forensik Digital dan PT Analis Keamanan Siber adalah perusahaan terkemuka di bidang keamanan siber dan forensik digital. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, dua perusahaan tersebut telah bekerja sama dengan berbagai institusi pemerintah maupun swasta untuk menghadapi tantangan keamanan data di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
- KPU Sleman Memprediksi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS Rampung Maksimal Jam 5 Sore
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
Advertisement
Advertisement