Advertisement

Daftar Ilmuwan Menyesal dengan Temuannya, Bisa Jadi Pelajaran Akademisi!

Sunartono
Kamis, 19 Januari 2023 - 12:57 WIB
Sunartono
Daftar Ilmuwan Menyesal dengan Temuannya, Bisa Jadi Pelajaran Akademisi! Rektor UII Profesor Fathul Wahid (kiri) saat menyerahkan SK Profesor, Kamis (19/1/2023). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Universitas Islam Indonesia (UII) Kembali menambah satu dosen dengan gelar predikat akademik tertinggi, profesor. Dia adalah Profesor Allwar yang merupakan professor ke-29 di level UII dan ketiga di bidang Kimia perguruan tinggi tersebut. Surat Keputusan jabatan professor tersebut diserahkan pada Kamis (19/1/2023).

Rektor UII Profesor Fathul Wahid dalam sambutan penyerahan SK Profesor tersebut mengingatkan kepada para akdemisi tidak semua hasil temuan para ilmuwan itu berjalan normal dan selalu berdampak positif bagi masyarakat. Akan tetapi bisa jadi tidak bermanfaat di satu daerah namun berfungsi dengan baik diterapkan di daerah lain.

Advertisement

BACA JUGA : Ilmuwan: Planet Mirip Bumi Diduga Mengorbit di Zona Layak

“Kesadaran spasial tampaknya lebih mudah dibayangkan, karena kasat mata. Dimensi sensitivitas lainnya adalah temporal. Ada masa lampau, masa kini, dan masa depan. Apa yang tidak bermasalah di masa lampau, belum tentu sama di masa kini. Juda demikian halnya untuk masa depan,” katanya dalam rilisnya, Kamis.

Ia menambahkan ketika temuan ilmu pengetahuan dan teknologi diperkenalkan pertama kali, rasa bahagia dan takjub, biasanya hanya akan melihat sisi baiknya saja. Hal itu sangat wajar dan manusiawi. Tetapi perspektif temporal perlu melihat dalam horizon waktu yang jauh. Ada beberapa ilmuwan yang sedikit merasa menyesal dengan hasil temuannya.

Fathul mencontohkan Robert Oppenheimer, ahli fisika berkebangsaan Amerika, yang dikenal sebagai bapak bom atom, menyesal karena bom atom buatannya telah membunuh ratusan ribu orang. “Pada suatu saat, dia menyatakan, tanganku berlumuran darah".

BACA JUGA : Dari Hal Mustahil, Ilmuwan Indonesia Masuk Nominasi 

Contoh lain Mikhail Kalashnikov sang penemu senapan serbu AK-47, yang sangat terkenal karena desainnya yang sederhana, mudah diproduksi, dan mudah dirawat. Karena sadar, senapan tersebut digunakan di banyak peperangan dan konflik senjata dan telah membunuh banyak orang. “Suatu saat menjelang kematiannya, ia mengakui merasakan "penderitaan spiritual yang sangat perih,” ujarnya.

Selain itu Alfred Nobel yang dikenal sebagai nama penghargaan untuk ilmuwan dalam beragam bidang juga yang menemukan dinamit. Awalnya dinamit digunakan untuk kepentingan sipil, tetapi kemudian juga untuk perang. Sebelum meninggal, dia dihantui oleh kematian dan kerusakan yang diakibatkan oleh temuannya.

“Di dalam surat wasiat yang ditinggalkan, ia meminta kekayaannya dimanfaatkan untuk mendirikan yayasan yang merayakan pencapaian ilmu pengetahuan dan perdamaian,” katanya.

BACA JUGA : Ilmuwan Perkirakan Wilayah Utara Jakarta Bakal Tenggelam

Bukan berarti temuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak mempunyai sisi positif. Namun, sisi negatif yang tidak berhubungan erat di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, perlu dimitigasi. ”Kesadaran mitigasi tidak mungkin dilakukan tanpa sensitivitas yang memadai,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Dilanda Hujan Hari Ini

News
| Rabu, 24 April 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement