Advertisement
Sakapari Bahas 5 Isu Penting Terkait Arsitektur Ramah Lingkungan
Foto ilustrasi maket bangunan. - Harian Jogja. dok
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebuah event ilmiah bertajuk Seminar Karya dan Pameran Arsitektur Indonesia (SAKAPARI) 2023 kembali digelar oleh Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan UII pada Sabtu (4/2/2023). Pertemuan yang memasuki tahun kesebelas ini membas lima isu penting berkaitan dengan arsitektural di Indonesia.
Sejumlah pakar yang hadir antara lain Hastuti Saptorini dan Stefy Prasasti Anggraini yang juga akademisi dan peneliti yang membidani liquidity reserve requirement ratio (LRRR). Kemudian Tutin Aryanti dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Advertisement
“Ini merupakan pertemuan rutin yang membahas isu terkini berkaitan dengan perencanaan tata kota, arsitektural bangunan ramah lingkungan dan lain. Saat ini ada lima fokus pembahasan kami,” katanya, Sabtu.
BACA JUGA : 2 Bangunan Arsitektur Gaya Jogja Jadi Ikon & Pengungkit
Kelima bahasan pokok itu antara lain sejarah teori dan kritik arsitektur, sains dan teknologi bangunan, permukiman, lansekap dan urbanisme, arsitektur digital dan lingkungan cerdas, terakhir advokasi dan profesi. Melalui kelima isu penting yang dibahas tersebut harapannya dapat memberikan kontribusi ke masyarakat berkaitan dengan pemikiran bangunan yang ramah lingkungan.
“Selain itu harapannya dapat membangun pemikiran yang sejalan dengan isu dibahas ini dari para peserta dari akademisi maupun praktisi arsitektur. Selain itu memberikan wadah kepada akademisi dan arsitek professional untuk berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah ini,” ujarnya.
BACA JUGA : Rumah Warga Sekitar Situs Dibangun dengan Arsitektur
Pertemuan itu mencatatkan ada 283 makalah yang masuk, akan tetapi hanya 210 makalah yang memenuhi persyaratan dan dibahas dalam forum. Adapun pamerannya menghadirkan sejumlah karya mahasiswa maupun peserta. Mulai dari penggunaan material limbah plastik, inovasi panel ampas tebu, inovasi selubung panel insulasi dan masih banyak karya lain.
“Karya yang dipamerkan ini merupakan hasil dari proses mempelajari arsitektur terkini seperti penggunaan limbah untuk meminimalisasi dampak lingkungan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Prakirakan Hujan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Pemandu, Ibu-Ibu Perajin Batik Giriloyo Raup Penghasilan Tambahan
- PNS Terlibat Pernikahan Siri di Gunungkidul Terancam Dipecat
- Petani Tebu di Bantul Dapat Subsidi Rp14 Juta per Hektare
- Wamen Fajar Beri Pesan Penting di Wisuda STIA AAN Yogyakarta
- Jogja Segera Terbitkan Larangan Kantong Plastik Sekali Pakai di Pasar
Advertisement
Advertisement



