Advertisement
Ternyata Ini Asal-Usul Istilah Ngabuburit

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Siapa tidak kenal dengan ngabuburit? Ya, ngabuburit memang selalu kita dengar setiap bulan puasa tiba.
Sebagian besar orang banyak menganggap ngabuburit sebagai kegiatan jajan atau mencari makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Namun tidak sebatas itu, ngabuburit memiliki makna yang luas.
Advertisement
Mengutip dari website Universitas Pasundan, Ketua Lembaga Budaya Sunda (LBS) Universitas Pasundan Hawe Setiawan menjelaskan bahwa ngabuburit berasal dari kata dasar burit yang berarti sore atau petang.
“Istilah ngabuburit merujuk pada kata kerja, yaitu melakukan kegiatan untuk mengisi waktu seraya menyongsong tibanya sore hari,” katanya dikutip Harianjogja.com, Jumat (24/3/2023).
Menurutnya, istilah ngabuburit merupakan bentuk keunikan bahasa Sunda. Sebab, dalam bahasa Sunda, keterangan waktu (dalam hal ini burit) bisa menjadi kata kerja setelah mendapatkan kata awalan (yaitu nga).
Baca juga: Penumpang Kepanasan di Ketinggian 30.000 Kaki, Begini Teguran Kemenhub ke Super Air Jet
“Bahasa Sunda kosa katanya tidak begitu banyak, tapi variasinya tak terbatas. Maka, keunikan bahasa Sunda terdapat pada keterangan waktu. Orang bisa membuat kata kerja dengan tambahan awal, seperti kata ngabuburit,” ujarnya.
Berdasarkan Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit atau bersantai sambil menunggu waktu sore.
Sementara itu, dilansir dari Wikipedia, ngabuburit atau mengabuburit adalah kegiatan menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan. Kegiatan ngabuburit dapat berupa banyak hal, seperti jalan-jalan, bermain, bercengkerama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner atau menghabiskan waktu di taman.
Selain itu, kegiatan ngabuburit juga dapat berupa kegiatan keagamaan seperti mendengarkan ceramah ataupun mengaji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Waspada Potensi Kekeringan di Sejumlah Daerah di Jateng Seperti di Purworejo, Klaten, Boyolali, Wonogiri
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
- ASN hingga Penjual Akun Game di Bantul Jadi Korban Penipuan Data Pribadi, Ini Modusnya
- Kelurahan Wirobrajan Jogja Andalkan Belasan Transporter untuk Mengatasi Sampah
- Seluruh Penewu di Kabupaten Sleman Diminta Memahami Wilayahnya, Bupati: Agar Beri Pelayanan Terbaik
Advertisement
Advertisement