Advertisement

Serem! Ternyata Ini Alasan Selasa Kliwon Dianggap Hari Keramat

Bernadheta Dian Saraswati
Selasa, 09 Mei 2023 - 00:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Serem! Ternyata Ini Alasan Selasa Kliwon Dianggap Hari Keramat Ilustrasi suasana malam Selasa Kliwon yang dianggap hari keramat dan menyeramkan - freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pada Selasa 9 Mei 2023 hari ini merupakan hari Selasa Kliwon menurut penanggalan Jawa. Malam sebelumnya, malam Selasa Kliwon, sering dianggap sebagai hari keramat dan horor. 

Malam Selasa Kliwon kerap dianggap mistis oleh banyak orang, terutama di Jawa. Dipercaya malam Selasa Kliwon adalah waktunya makhluk-makhluk gaib berkeliaran. 

Advertisement

Dilansir dari Wikipedia, Kliwon adalah nama hari dalam sepasar atau juga disebut dengan nama pancawara, minggu yang terdiri dari lima hari dan dipakai dalam budaya Jawa dan Bali.

Hari keramat Selasa Kliwon dinamakan hari Anggara Kasih dan dianggap sebuah hari yang istimewa dalam budaya Jawa dan Bali.

Asal mula malam Jumat dan Selasa kliwon dianggap sebagai hari keramat berdasarkan laku para tokoh spiritual leluhur. Malam ini merupakan puncak dari tradisi puasa selama 40 hari yang dilakukan masyarakat Jawa.

Baca juga: Pemerintah Pusat Akan Bantu Daerah Perbaiki Jalan Rusak, Bagaimana Kemampuan Pemda di DIY?

Pernah diberitakan Harianjogja.com sebelumnya yang dihimpun dari berbagai sumber, di kawasan Cepuri dan Pantai Parangkusumo Jogja, puncak puasa 40 hari juga terjadi pada malam Jumat kliwon dan malam Selasa kliwon. Namun ada perbedaan dari segi pelaksanaan ritual di masing-masing malam puncak.

Juru kunci sekaligus warga Pantai Parangkusumo, RP Suraksotarwono, mengatakan setiap daerah di Jawa memiliki ritual berbeda. Pada kedua malam itu, masyarakat Jogja dan sekitarnya melakukan ritual di Sela Sengker di kawasan Cepuri.

Pelaku ritual mempercayai ada penunggu di kawasan itu yang harus diberi sesajen. Mereka adalah Mbok Nyi Roro Kudul yang merupakan wakil dari Ratu Kidul atau Gusti Kanjeng Ratu Kidul, sebagai penguasa laut selatan.

Juru kunci tersebut menjelaskan bahwa orang yang melakukan ritual untuk Mbok Roro Kidul adalah mereka yang mencari jalan pintas untuk mendapatkan suatu keinginan. Mbok Roro Kidul digambarkan sebagai jin yang dapat memberi pertolongan. Sedangkan orang yang melakukan ritual untuk Nyi Roro Kidul adalah sosok yang baik hati dan akan mempertemukan peziarah dengan Ratu Kidul.

Setiap ritual berlangsung, kawasan tersebut menjadi sangat kental dengan aroma mistis. Maka tidak heran jika malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon selalu dianggap keramat. Setiap ritual berlangsung, peziarah yang melakukan doa di Batu Sengker kemudian menaruh seluruh sesaji untuk Gusti Kanjeng Ratu Kidul dan nantinya akan dilabuh di Pantai Parangkusumo yang jaraknya 300 meter di sebelah selatan Cepuri.

Labuhan ini sebagai lambang persembahan kepada Ratu Kidul agar doa-doa yang disampaikan dapat terkabul. Selanjutnya, barang-barang yang dilabuh itu biasanya diperebutkan oleh warga.

Itulah alasan malam Selasa Kliwon dianggap sebagai hari yang keramat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement