Advertisement

Promo November

Kunjungi Madrasah Muallimat Muhammadiyah Jogja, Menteri PPPA Minta Pesantren Cegah Kekerasan Anak

Newswire
Rabu, 17 Mei 2023 - 21:27 WIB
Sunartono
Kunjungi Madrasah Muallimat Muhammadiyah Jogja, Menteri PPPA Minta Pesantren Cegah Kekerasan Anak Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga memberikan sambutan sata perempuan Pesantren Perempuan Cinta Anak, Rabu (17/5/2023). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga meresmikan program Pesantren Perempuan Cinta Anak di Madrasah Muallimat Muhammadiyah Jogja, Rabu (17/5/2023). Bintang menyampaikan harapan agar pesantren berperan aktif dalam mencegah kekerasan terhadap anak.

Salah satu alasan pesantren memilik peran vital dalam mencegah kekerasan anak adalah adanya materi keagamaan yang lebih mendapat dan memberikan pengaruh positif signifikan terhadap anak. Sehingga pesantren bisa  menjadi model lembaga pendidikan yang dapat mengupayakan pencegahan tindak kekerasan pada anak.

Advertisement

BACA JUGA : Anak-Anak di Jogja Jadi Pekerja Seks dan Tak Dibayar 

“Pesantren memiliki posisi strategis. Jumlah pesantren di seluruh Indonesia mencapai 36 ribu dengan 3,4 juta santri aktif dan 370 ribu pengajar, baik kiai, ustaz.  Dengan demikian pesantren memiliki pengaruh kuat dalam disiplin dan pola asuh,” katanya di Jogja, Rabu.

Kementerian PPPA memiliki perhatian khusus untuk mendorong terbentuknya pesantren serta madrasah ramah anak dan menyenangkan bagi pertumbuhan anak dalam melewati masa-masa remaja. Dengan demikian anak dapat meningkatkan prestasi jauh lebih baik lagi dalam belajar maupun aspek kemampuan lainnya.

“Oleh karena itu kami sangat mendukung dan mengapresiasi inisiatif Madrasah Muallimat Muhammadiyah membentuk Pesantren Perempuan Cinta Anak sebagai turunan dari program Pimpinan Pusat 'Aisyiyah,” ucapnya.

BACA JUGA : 34 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terjadi di Jogja

Ia berharap pola asuh serta pendidikan anak yang berlangsung dengan baik di Pesantren dan Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta mampu menginspirasi pesantren lain di Tanah Air. Maraknya informasi terkait kasus kekerasan seksual terhadap anak yang muncul akhir-akhir ini, menurut dia, menunjukkan masyarakat mulai memiliki kesadaran terhadap segala bentuk tindakan yang mengarah pada kekerasan atau perlakuan salah pada anak.

"Isu perempuan dan anak ini sangat kompleks dan multisektoral, tidak hanya bisa ditangani oleh pemerintah. Perlu sinergi kerja sama baik dengan tokoh agama, tokoh adat, dan seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa

News
| Jum'at, 22 November 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement