Metode Cara Ngapak Mudahkan Pelajar DIY Membaca Aksara Jawa, Ini Langkahnya..
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pegiat Bahasa Aksara Jawa Ahmad Fikri menyatakan Bahasa Jawa terutama materi aksara Jawa menjadi hal yang menakutkan di kalangan siswa. Hampir Sebagian besar siswa tidak mampu membaca aksara Jawa dengan baik.
Oleh karena itu ia menciptakan sebuah metode cara membaca aksara Jawa dengan mudah yaitu Cara Ngapak. Metode ini bukanlah membaca dengan menggunakan logat banyumasan. Maksud dari Cara Ngapak adalah lima huruf aksara Jawa yaitu Ca, Ra, Nga, Pa, dan Ka kemudian disingkap menjadi Cara Ngapak.
Advertisement
BACA JUGA : Jogja, Ujung Tombak Memasifkan Aksara Jawa
“Sebenarnya yang menjadi kendala saat memperlajari aksara Jawa itu di metode, karena dari dulu sifatnya hanya hafalan. Kami suguhkan tidak perlu menghafal,” katanya dalam Sosialisasi Perda DIY No.2/2021 tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa di SMP Maarif Gamping Sleman.
Salah satu contohnya dengan memulai dari aksara Ca yang bentuknya memiliki simpul di bagian kiri bawah dan suduh lancip ke dalam bagian atas kanan. Hanya dengan memainkan bentuk aksara Ca ini secara otomatis dapat menghafal aksara lain.
Misalnya Ca bisa menghasilkan hafalan bentuk aksara Sa karena menghilangkan sudut lancip bagian atas, kemudian jika Ca dibalik akan menjadi aksara Da. Begitu juga ketika Ca dihilangkan simpulnya bisa menjadi Wa dan Ca bisa berubah menjadi Dha dengan mengilangkan simpul di bawah lalu menggantinya dengan gerigi di bagian tengah.
Penemu metode Cara Ngapak ini menegaskan metode itu terbukti efektif dengan cepat pelajar di beberapa sekolah yang menerapkan dapat membaca aksara Jawa. Metode ini sudah teruji serta memperoleh penghargaan terbaik pada ajang olimpade siswa tingkat nasional. Menurutnya seseorang yang mahir baca tulis aksara Jawa dengan sendirinya akan mudah membaca maupun memahami naskah kuno yang ditulis dengan aksara Kawi.
BACA JUGA : Unggahan Medsos Bakal Bisa Pakai Aksara Jawa
“Hanya dengan mengingat lima aksara Jawa ini, maka bisa mengingat semuanya [20 aksara Jawa], prinsipnya tidak dihafal tetapi dipahami metodenya,” katanya.
Anggota Komisi D DPRD DIY Syukron Arif Muttaqin mengapresiasi metode tersebut. Harapannya dapat memudahkan pelajar dan masyarakat dalam membaca aksara Jawa. Saat ini DIY sudah memiliki Perda Pemeliharaan dan Pengembangan Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa. Oleh karena itu ke depan Bahasa dan aksara Jawa akan memiliki peran penting di berbagai institusi pemerintahan dan masyarakat.
“Harapan kami bisa diterapkan bahwa Bahasa dan aksara Jaw aini menjadi syarat seperti ketika pejabat akan naik pangkat dan sejenisnya, karena ini sejalan dengan keistimewaan DIY,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Diminta Segera Keluarkan Aturan Turunan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Ini Strategi Dinas Pariwisata DIY untuk Sambut Wisatawan di LiburNatal dan Tahun Baru
- Menunjang Budi Daya Tanam dan Produksi Hasil Pertanian, Petani Bantul Diberi Bantuan Alat Mesin
- Besaran UMK Sleman 2025 Masih dalam Pembahasan
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 13 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara Xpress Jumat 13 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Wates dan YIA
Advertisement
Advertisement