UII Mengangkat Potensi Cuka Salak sebagai Local Genius Warga Wonokerto
Advertisement
SLEMAN—Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan pelatihan pembuatan cuka salak dan produk turunan lainnya untuk meningkatkan nilai produk salak. Kegiatan ini dilaksanakan di Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman.
Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah olahan produk salak dalam bentuk cuka salak dan produk lainnya. Bentuk kegiatan ini meliputi pelatihan pembuatan cuka salak, pendampingan pemasaran dan perijinan produksi. Sehingga, produk cuka salak dapat dipasarkan dengan baik.
Advertisement
Permasalahan yang dihadapi oleh petani salak adalah minimnya pengetahuan dalam membuat olahan salak lainnya khususnya cuka salak. Cuka salak menjadi salah satu alternatif produk olahan salak yang cukup menjanjikan. Selain dapat disimpan dalam waktu yang lama, cuka salak diketahui memiliki banyak khasiat bagi kesehatan.
Cuka salak dapat berpotensi sebagai local genius bagi Kabupaten Sleman, khususnya di Kalurahan Wonokerto, Kecamatan Turi, Sleman. Karena letaknya yang tidak jauh dari kampus UII, keberadaan dan kontribusi UII harus dapat dirasakan oleh masyarakat. Sehingga, Kalurahan Wonokerto dipilih sebagai tempat pengabdian kepada masyarakat.
Di samping itu, warga masyarakat di Kalurahan Wonokerta rata-rata memiliki kebun salak. Sehingga untuk meningkatkan nilai jual olahan salak kegiatan pengabdian ini dilaksanakan. Kegiatan ini juga didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui hibah skema pemberdayaan kemitraan masyarakat.
"Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran dan pendampingan masyarakat di Kalurahan Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Program utama dari pengabdian ini meliputi pelatihan pembuatan cuka salak, penguatan pemasaran produk cuka salak, dan membantu pengurusan perijinan," kata Muhaimin, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UII Yogyakarta, Rabu (13/9/2023).
BACA JUGA: Musim Hujan di DIY Diprediksi Diawali dari Kulonprogo, BMKG: Bagian Utara
Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Islam Indonesia ini terdiri dari Muhaimin dari Prodi Pendidikan Kimia dan Tatang Shabur Julianto dari Magister Kimia Fakultas MIPA. Sedangkan Rheyza Virgiawan dari Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI).
"Tahapan pembuatan cuka salak terdiri dari dua tahapan fermentasi yaitu fermentasi dengan menggunakan ragi dan fermentasi dengan menggunakan Acetobacter aceti," jelas Tatang selaku narasumber.
Sedangkan Siti, peserta dan petani salak mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi petani salak. “Harapan kami, dengan adanya pelatihan ini kami dapat menjual olahan salak dalam bentuk yang lain khususnya cuka salak, sehingga pendapatan petani salak dapat lebih meningkat,” katanya.
Dalam kegiatan ini, para peserta tidak hanya dijelaskan tentang cara pembuatan cuka salak, akan tetapi dijelaskan bagaimana memasarkan produk yang telah jadi agar dapat dibeli oleh masyarakat luas.
“Produk cuka salak apabila telah dibuat dan dikemas secara baik dan benar akan percuma dan daya beli rendah apabila cara pemasarannya yang kurang tepat. Pemilihan metode yang sesuai terkait pemasaran produk harus dipilih agar produk dapat laku dan memiliki nilai jual yang tinggi,” kata Rheyza yang menjelaskan teknik-teknik pemasaran produk. Peserta dari kegiatan ini berasal dari pelaku UMKM yang ada di Kalurahan Wonokerto, Kecamatan Turi, Sleman. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
RK-Suswono Terima Hasil Pilkada Jakarta 2024 dan Cabut Aduan di DKPP
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Petugas Damkar Bantul Evakuasi Ular Sanca Kembang yang Makan 2 Ekor Ayam di Pundong
- Hasil Audit Dana Kampanye Pilkada Bantul 2024, Paslon Joko-Rony Dinyatakan Tidak Patuh
- Kantor Pertanahan Kulonprogo Raih WBK dari Kemenpan-RB
- 8.848 APK Hasil Penertiban Selama Pilkada Bantul 2024 Dimusnahkan
- Dinilai Efektif, Gerakan Pangan Murah Dinilai Efektif Akan Kembali Digelar Tahun Depan
Advertisement
Advertisement