Advertisement
Mahasiswa STABN Raden Wijaya Wonogiri Antusias Belajar Pentingnya Media Massa

Advertisement
Harianjogja.com, WONOGIRI—Puluhan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Negeri Raden Wijaya Wonogiri antusias belajar pentingnya media massa bersama Lembaga Pelatihan Jurnalistik Harian Jogja (LPJH), Senin (9/10/2023).
“Apakah pers masih dibutuhkan dibutuhkan di tengah penggunaan media sosial yang makin massif?” tanya Anton Wahyu Prihartono, pemateri pelatihan kepada 25 peserta pelatihan.
Advertisement
Menurut Anton, pers masih menjadi acuan untuk mendapatkan informasi di tengah arus deras media sosial sebab cara-cara kerja pers tidak seperti yang dilakukan warganet, langsung tanpa konfirmasi.
Lebih lanjut Anton menjelaskan media sosial saat ini memang menjadi salah satu untuk menyebarluaskan informasi. “Tetapi apakah itu informasi yang benar? Belum tentu, bisa benar bisa salah. Tetapi kalau pers harus mengacu pada aturan main, dan kaidah-kaidah jurnalistik,” katanya.
BACA JUGA: Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Sejauh 1,8 Kilometer
Satria, salah satu mahasiswa peserta antusias mengajukan pertanyaan terkait dengan fenomena wartawan menerima amplop atau suap. “Kalau wartawan menerima amplop itu bagaimana?”
Anton memaparkan wartawan dilarang menerima suap dalam bentuk apapun. “Wartawan bekerja berdasarkan kode etik. Suap atau amplop selain melanggar kode etik juga bisa memengaruhi independensi media massa.”
Program pelatihan jurnalistik STABN Raden Wijaya bersama LPJH ini digelar dua hari Senin-Selasa, (9-10/10/2023).
Ketua STABN Raden Wijaya Wonogiri Profesor Hesti Sadtyadi mengatakan kegiatan jurnalistik hari ini menjadi salah satu upaya STABN untuk memberikan bekal pengetahuan dan kompetensi kepada mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi.
Profesor Hesti berharap dengan adanya kegiatan pelatihan yang diberikan oleh Harian Jogja, mahasiswa memiliki pengetahuan dan soft skill terkait dengan jurnalistik, mahasiswa bukan hanya tahu teori tetapi langsung bisa mempraktikkan teori yang sudah didapatkan.
“Terima kasih kepada Harian Jogja yang berkenan memberikan bekal pengetahuan kepada mahasiswa, ke depan STABN Raden Wijaya berharap bisa menjalin kerja sama yang baik dengan Harian Jogja, syukur-syukur mahasiswa STABN Raden Wijaya bisa ikut magang di sana sebagai implementasi Kurikulum Merdeka,” katanya.
Ia juga berharap agar pelatihan bisa dilakukan berkelanjutan di masa mendatan dengan jumlah peserta yang semakin banyak. “Sehingga mahasiswa siap bersaing didunia kerja setelah lulus dari STABN Raden Wijaya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Penataan Kawasan Kridosono Jadi Garden City Mengemuka dalam Diskusi Arsitek DIY
- DKPP Bantul Imbau Panitia Kurban Gunakan Bungkus Ramah Lingkungan dan Tidak Cuci Jeroan di Sungai
- Pemda DIY Resmikan Griya Batik untuk Dukung Jogja sebagai Kota Batik Dunia
- Bisnis Pengelolaan Sampah Ilegal Marak di Bantul, Warga Terganggu Asap dan Bau Menyengat
- Lestarikan Lagu Anak dan Daerah, Ratusan Siswa Tampil Pakai Baju Adat di Taman Budaya Yogyakarta
Advertisement