Madrasah Harus Adaptif dengan Teknologi Digital
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Madrasah saat ini harus bertransformasi sebagai lembaga yang bukan saja terpaku pada keilmuan agama saja, tetapi juga harus mampu adaptif terhadap teknologi digital.
"Dunia itu terus bergerak. Jadi madrasah tidak boleh hanya terpaku dengan ilmu tafaqquh fiddin untuk menciptakan kader-kader agama. Namun harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital, bisa gagah menghadapi perkembangan zaman," kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangannya dikutip, Jumat (27/10/2023).
Dalam upaya transformasi digital tersebut, lanjut Menag, menuntut para guru madrasah untuk dapat lebih progresif dan inovatif. Ia mengingatkan ada empat dimensi yang perlu dimiliki madrasah saat ini untuk dapat bertransformasi, yaitu dimensi kognitif, dimensi spiritual, dimensi estetika, dan dimensi fisik.
Advertisement
Menurutnya, dimensi kognitif harus dimiliki madrasah untuk membangun daya pikir dan meningkatkan pengetahuan siswa madrasah. Contohnya, ada metodologi belajar Matematika yaitu Gasing yang merupakan singkatan dari Ngga Pusing.
BACA JUGA: Salut! 4 Siswa Madrasah Ciptakan Teknologi Energi Listrik Bersih Terkoneksi AI
"Dengan Gasing ini siswa madrasah tidak lagi dijejali dengan rumus-rumus matematika. Tapi diajari bagaimana melogikakan angka-angka dalam Matematika," kata Menag.
Kedua, dimensi spiritual, yang mutlak dimiliki siswa madrasah sebagai lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan. Ketiga, dimensi estetika. Dengan memiliki dimensi ini anak-anak diharapkan memiliki nilai seni.
"Ketika anak-anak sudah memiliki kecerdasan, maka nilai-nilai spiritual dan seni harus dimiliki pula oleh siswa. Supaya menjadi lebih indah," kata Menag Yaqut.
Keempat, dimensi fisik. Menurut dia, siswa madrasah tidak boleh lemah dan harus sehat. "Siswa madrasah harus kuat, tidak boleh lemah. Karena itu, anak-anak di madrasah harus dijaga gizinya," kata Menag.
Ia mengapresiasi perkembangan madrasah di Indonesia yang memiliki keunggulan dibandingkan sekolah umum. "Dulu madrasah dianggap sebelah mata, hanya pelengkap. Tapi sekarang madrasah sudah menjadi destinasi pendidikan," kata Menag.
BACA JUGA: Siswa Madrasah DIY Bermain MB Junior bersama Iriana Jokowi
Bahkan Menag menyebut ada madrasah yang masuk dalam urutan lima besar sekolah terbaik di Indonesia. Ini merupakan capaian yang harus diduplikasi oleh madrasah lainnya.
"MAN IC Serpong dan MAN IC Pekalongan adalah madrasah yang mampu bersaing dengan SMA dalam mencetak kader-kader intelektual. Ini harus dipertahankan," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement