Advertisement

Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah Gelar Seminar Perubahan Iklim

Media Digital
Sabtu, 11 November 2023 - 11:47 WIB
Sunartono
Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah Gelar Seminar Perubahan Iklim Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah menggelar seminar perubahan iklim, peran perempuan, dan kesehatan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang tangguh, di Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Sabtu (11/11/2023). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah menggelar seminar perubahan iklim, peran perempuan, dan kesehatan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang tangguh, di Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Sabtu (11/11/2023). Seminar ini  bertujuan untuk melihat keterkaitan antara perubahan iklim, aspek kesehatan dan peran perempuan dalam adaptasi lingkungan.

Selain itu juga bertujuan untuk memahami lebih dalam pengaruh perubahan iklim terhadap kondisi kesehatan fisik, mental dan kondisi kesehatan lainnya yang sensitif terhadap iklim baik secara langsung maupun tidak langsung. Sekaligus untuk memahami peran perempuan dalam adaptasi lingkungan akibat adanya perubahan iklim.

Advertisement

BACA JUGA : UNISA YOGYAKARTA, Perkuat Posisi di Tingkat Nasional dan Global

Rektor UNISA Yogyakarta sekaligus Ketua Majelis  Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam sambutannya menyampaikan bahwa perubahan iklim saat ini merupakan persoalan kemanusiaan yang berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.  Menurutnya, perempuan dan anak merupakan salah satu kelompok paling rentan akan perubahan iklim yang menyebabkan bencana.

Hal ini dikarenakan penghidupan kelompok perempuan sangatlah tergantung pada sumberdaya alam yang terancam oleh perubahan iklim, khususnya bagi mereka yang bermukim di daerah pedesaan. Akses yang tidak seimbang terhadap sumber daya dan proses pengambilan keputusan, keterbatasan mobilitas menempatkan perempuan di daerah pedesaan pada suatu posisi di mana mereka dipengaruhi oleh perubahan iklim secara tidak proporsional. Namun juga bisa juga dialami oleh  perempuan di wilayah lainnya, termasuk juga perkotaan dengan resiko berbeda  yang mereka.

Lebih lanjut Warsiti menegaskan, perempuan memiliki kapasitas yang memadai sebagai agen perubahan yang efektif dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

"Jika diberdayakan dengan baik dan dibangun serta dikelola kapasitas yang dimilikinya, perempuan akan dapat memiliki pengetahuan dan keahlian yang dapat digunakan dalam mitigasi perubahan iklim, strategi pengurangan resiko bencana dan juga adaptasi. Hal ini dikarenakan perempuan memiliki tanggungjawab dalam rumahtangga/keluarga dan masyarakat, sebagai pengurus sumber daya alam dan rumah tangga,” kata Warsiti dalam rilisnya.

Menurutnya, penanganan masalah perubahan iklim ini harus dilakukan secara bersama sama, melalui Aisyiyah, melibatkan semua stake holder dan juga termasuk para angkatan muda.  Oleh karena itu melalui seminar ini  menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan antara lain persyarikatan Muhammadiyah Aisyiyah, kementrian kesehatan, akademisi, praktisi lingkungan dan aktifis muda.

BACA JUGA : Ciptakan Mahasiswa Wirausaha Sukses, Unisa & Kemendag Gelar Lecture Series

Seminar yang dilaksanakan secara hybrid ini diikuti oleh 300 peserta dari berbagai unsur antara lain pimpinan majelis dan lembaga di muhammadiyah/aisyiyah, amal usaha aisyiyah dan muhammadiyah, akademisi, lembaga kemitraan dan lembaga donor internasional, organisasi masyarakat sipil, pemerhati perubahan iklim, masyarakat umum dan mahasiswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Capres Anies Baswedan Apresiasi Warga Tionghoa di Cirebon Selalu Jaga Kerukunan

News
| Sabtu, 09 Desember 2023, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement