Advertisement

Promo November

Pendidikan Khas Jogja Bisa Diunggulkan Jadi Terkemuka Asia di Tengah Skor PISA Menurun

Sunartono
Minggu, 21 Januari 2024 - 06:37 WIB
Sunartono
Pendidikan Khas Jogja Bisa Diunggulkan Jadi Terkemuka Asia di Tengah Skor PISA Menurun Diskusi pendidikan di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Jogja, Jumat (19/1/2024). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pendidikan khas Jogja dinilai menjadi salah satu keunggulan DIY dalam rangka mewujudkan visi pendidikan terkemuka di Asia di tengah skor Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 yang menurun. Alasannya pendidikan khas Jogja memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri dalam mendidik siswa yang tidak dimiliki daerah maupun negara lain.

Sebagaimana diketahui Skor PISA Indonesia di 2022 turun 12-13 poin jika dibandingkan dengan skor PISA 2018, namun peringkat Indonesia naik 5-6 Posisi. Adapun ada tiga provinsi yang secara khusus diukur melalui PISA adalah DIY, DKI Jakarta dan Bangka Belitung uang semuanya mengalami penurunan skor.

Advertisement

BACA JUGA : Guru Pendamping Khusus Penyandang Disabilitas di Jogja Ditambah

Skor literasi membaca DIY pada PISA 2022 di angka 401 adapun 2018 di angka 411, kemudian literasi Matematika di angka 408 sedangkan PISA 2018 di angka 422, begitu juga dengan literasi sains pada 2022 ini DIY berada di angka 420 dan pada 2018 silam di angka 434. Angka DIY jauh di atas rata-rata nasional, di mana skor PISA Indonesia masih di bawah angka 400 untuk semua kategori.

"Tetapi DIY masih berada di atas Malayasia untuk literasi membaca dan sains. Kemudian dibandingkan DKI Jakarta dan Babel masih tinggi DIY skornya [untuk semua kategori]," kata Wakil Kepala Disdikpora DIY Suherman dalam diskusi pendidikan di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Jogja, Jumat (19/1/2024).

Ketua PGRI DIY Baskara Aji mengatakan dari sisi peringkat skor PISA memang kondisi pendidikan DIY, agak tertinggal dibandingkan Singapura dan sedikit di atas terpaut dengan Malaysia. Akan tetapi, ia meyakini DIY akan memiliki keunggulan melalui pedidikan khas Jogja yang diintegrasikan dalam pembelajaran secara keseluruhan. Hal ini bisa menjadi modal untuk mewujudkan visi pendidikan unggul di Asia.

"Jadi kami mendorong agar pendidikan khas kejogjaan ini bisa diterapkan lebih masif lagi yang terintegrasi dengan setiap mata pelajaran. Selama ini [peringkat] kita dibatas oleh akademik, tetapi nanti bisa unggul di non-akademik seperti tata krama, toleransi yang itu bisa didapatkan lewat pendidikan khas jogja," kata Baskara Aji yang turut dalam diskusi tersebut.

Saat ini pendidikan khas kejogjaan sudah diujicoba di sejumlah sekolah, pada tahun ajaran baru mendatang harapannya bisa diterapkan secara menyeluruh. Adapun materi tersebut berasal dari berbagai hal atau praktik yang selama ini sudah berjalan di Jogja maupun sumber dari lingkungan Kraton Jogja hingga komunitas dari Jogja seperti organisasi Taman Siswa.

"Kami [PGRI DIY] sengaja menggandeng Stipram yang memiliki sumber daya manusia bidang pariwisata cukup mumpuni. Mengingat DIY termasuk daerah dengan tujuan wisata sekaligus sejalan dengan visi menjadikan DIY baik dari sisi pendidikan dan wisata," katanya.

Ketua STIPRAM Jogja Suhendroyono menyatakan kampus Stipram sangat berkaitan erat dengan Jogja oleh karena itu dalam proses pengajarn sangat memperhatikan unsur lokal Jogja, khususnya pada bidang pariwisata. Hal ini turut menjadi keunggulan tersendiri dalam penerapan program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).

BACA JUGA : Antrean Mengular, Pendaftar DPTb di KPU Kota Jogja Membeludak, Tembus 6 Ribu Orang

Ia pun sepenuhnya mendukung pengembangan pendidikan khas Jogja yang akan diterapkan tidak hanya di level sekolah dasar dan menengah namun juga perguruan tinggi. Pengembangan pendidikan khas Jogja ini menjadi salah stu terobosan inovatif bagi DIY dalam mewujudan pendidikan terkemuka di Asia.

"Tentu kami mendukung program pendidikan khas Jogja ini dan siap bekerja sama, ini bagian dari inovasi yang sangat sejalan dengan Stipram. Seperti halnya kami melihat saat ini banyak mata pekerjaan yang dihilangkan sebagai dampak revolusi industri," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Warga Jogja Diingatkan untuk Waspada DBD di Musim Hujan

News
| Sabtu, 16 November 2024, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Yogyakarta Marriott Hotel Ajak Tamu Nikmati Keajaiban Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Wisata
| Kamis, 14 November 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement