Advertisement
Fakultas Teknobiologi UAJY Gelar Kuliah Umum Mindset Entrepreneur

Advertisement
SLEMAN—Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menggelar kuliah umum dengan tema “Mindset Entrepreneur” dengan narasumber Dr. Pramudianto, PCC seorang profesional coach dan dosen praktisi. Kuliah umum kali ini diikuti tiga kelas pararel sebanyak 87 mahasiswa dan didampingi dosen muda yang mengampu mata kuliah kewirausahaan yaitu Teresa Ramadhinara dan Brigitta Laksmi Paramita.
Menurut Survei Kadin Indonesia menemukan 60% penduduk Indonesia takut gagal mejadi pengusaha. Mereka tidak ingin menjadi pengusaha karena 35% mereka takut kehilangan uang, 25% takut tidak mampu menemukan pelanggan dan 40% Takut tidak tahu bagaimana memulainya. Hanya 1% UMKM di Indonesia bertahan selama lebih dari 10 tahun. Tingkat kegagalan bisnis baru mencapai 48,4% pada tahun kelima di tahun 2022.
Advertisement
Belajar tentang entrepreneurship bukan berarti harus menjadi seorang wirausaha, namun kuliah umum ini lebih membekali para mahasiswa agar mampu berpikir seperti seorang entrepreneur. Khususnya mindset yang terus bertumbuh, memiliki kreativitas yang terus diasah dengan berpikir kreatif sehingga menghasilkan inovasi. Pramudianto
"Kami menekankan kepada para mahasiswa bahwa banyak mahasiswa yang tidak kreatif dikarenakan tidak mau berpikir, maka perlu belajar merdeka berpikir atau yang disebut dengan “think without the box," kata Pramudianto.
Dalam bloom taxonomy yang diperkenalkan Benjamin Bloom (1956), menyatakan adanya struktur hierarki yang mengidentifikasi keterampilan berpikir mulai dari jenjang yang paling rendah hingga jenjang yang paling tinggi. Sebagian besar mahasiswa masih pada tingkat paling rendah yaitu remembering (malas berpikir), mereka hanya mengingat, padahal seorang entrepreneur harus memiliki karya baru yang bisa bersaing dan menghasilkan pengakuan yang berdampak pada pendapatan.
"Untuk menjadi seorang entrepreneur harus memiliki cara berpikir pada tingkatan yang paling tinggi yaitu creating. Kemampuan berpikir seseorang harus dipantik dengan pertanyaan-pertanyaan yang memberdayakan atau dalam teknik coaching disebut dengan powerful questioning," ujarnya.
Pramudianto memberikan gambaran secara teologis, bahwa dalam kitab perjanjian lama yaitu Kejadian, Tuhan Allah mencipta dunia dan isinya termasuk manusia. Dalam firman-Nya dinyatakan bahwa manusia adalah segambar dan serupa dengan-Nya, artinya manusia diberi atau memiliki kemampuan untuk mencipta. Namun hanya sedikit manusia yang menggunakan akal pikirannya untuk kreatif dan bisa menghasilkan inovasi. Untuk menghasilkan inovasi mahasiswa harus banyak membaca buku, menggunakan waktu dengan baik, berani mencoba dan mengeksekusinya.
"Mark Zuckerberg mengatakan bahwa Ide tidak akan datang dalam bentuk sempurna. Ide akan menjadi jelas ketika sudah dijalani”.
Tanya jawab terjadi karena rasa ingin tahu mahasiswa tinggi dan pesan pramudianto untuk mahasiswa bahwa ada 4 hal untuk menjadi sukses yaitu: Awareness (state of being) yaitu mahasiswa harus benar-benar menyadari posisinya saat ini, Mindset Change (state of mind) mampu dan berani mengubah cara berpikir yang mengarah pada growth mindset.
Goal, tentukan tujuan akhir sebelum memulai sebagai ukuran ketercapaian. Terakhir yaitu Change your Habits, memulai kebiasaan kecil dari membaca buku di luar mata kuliah, bangun pagi dan yang lain. Jika keempat langkah itu dijalani namanya Passion (tahan menderita) maka sukses yang akan dinikmati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wapres Gibran Dorong Penguatan Rantai Pasok Pangan, Ini Tujuannya
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Cegah Intoleransi dengan Konten Damai di Medsos
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 23 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur
- SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini Tersedia di Terminal Dhaksinarga, Jumat 23 Mei 2023
- Jadwal dan Rute Bus DAMRI dari Jogja ke Semarang, Tarif Rp70.000
- Pelaku Usaha di Bantul Ini Buat Pintu Ramah Lingkungan dari Limbah Kayu Bekas
Advertisement