Advertisement
Isu Kemanusiaan Palestina hingga Dampak Bencana Dibahas dalam Konferensi di UMY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Mahasiswa dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi nasional maupun internasional menggelar pertemuan ilmiah mengupas berbagai isu kemanusiaan global. Salah satu isu yang mengemuka dalam pertemuan itu adalah dampak dari konflik Israel-Palestina hinga bencana alam.
Ketua Prodi Hubungan Internasional Program Magister UMY Ahmad Sahide menjelaskan para peneliti dan mahasiswa S2 ini menyampaikan paparannya dari berbagai perspektif baik hukum hingga ekonomi. Pertemuan itu mendatangkan pakar dari Malaysia dan Turki untuk memberikan ulasan terkait isu kemanusiaan global. Sebanyak 40 artikel terkait isu kemanusiaan yang dikirim para peserta.
Advertisement
BACA JUGA : Israel Tetap Serang Rafah Meski Tanpa Bantuan AS
"Sebenarnya banyak isu kemanusiaan yang dibahas seperti pengungsi Rohingya, pengungsi perang Rusia-Ukraina, bencana alam. Tetapi yang mengemuka dan cukup menarik perhatian dalam diskusi termasuk disinggung juga oleh pembicara kunci adalah Israel-Palestina," katanya dalam 10th International Student Conference Humanity Issue (ISCOHI) 2024: Redifining Security System in The Contemporary Global Orders, Rabu (22/5/2024).
Suhedi menilai wajar para peserta memberikan perhatian terhadap isu tersebut, karena peningkatan konflik militer yang terjadi sejak Oktober 2023 lalu berdampak pada ribuan korban jiwa. "Saya lihat banyak artikel peserta yang membahas itu Israel Palestina dengan beragam perspektif, ini sangat menarik karena bisa menambah wawasan," katanya.
Dewan Pakar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Rahmawati Husein menambahkan khusus untuk konflik Palestina Muhammadiyah telah memberikan perhatian khusus untuk membantu dampak dari konflik tersebut. Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk penanganan cepat maupun pengembangan masyarakat. Ia mencontohkan, dengan memanfaatkan tanah kosong di Palestina kemudian diarahkan untuk pertanian sehingga memiliki manfaat untuk warga setempat.
"Tahun lalu [sebelum konflik sejak Oktober 2023] saya juga ke Palestina, Muhammadiyah bekerja sama dengan LSM lokal di Jerussalem Ramalah dan Gaza membantu supaya orang Palestina supaya berdaya, tidak hanya datang memberikan bantuang langsung pergi," kata Dosen Ilmu Pemerintahan UMY ini.
Akan tetapi dalam pertemuan itu Rahma menggarisbawahi, selain militer ada isu kemanusiaan lain nontradisional dampaknya juga harus diberikan perhatian secara global. Seperti perubahan iklim, bencana alam, perdagangan manusia, penyakit menular termasuk virus corona.
BACA JUGA : Peringatan Tragedi Nakba, PM Palestina Tegaskan Rakyatnya Tidak Akan Menyerah
"Kalau isu kemanusian nonmiliter ini kan nonnegara juga bisa ikut terlibat seperti perguruan tinggi, lembaga swasta bisa masuk. Muhammadiyah sering mengirimkan tim ketika terjadi bencana di luar negeri. Isu kemanusiaan ini juga penting menjadi perhatian," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Semeru Meletus Lagi Pagi Ini, Tinggi Letusan Capai 700 Meter
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Perhatian! Ada Pemadaman Listrik Siang Ini di Gunungkidul hingga Pukul 16.00 WIB
- Hari Kebangkitan Nasional ke-117, DIY Berkembang Bersama Pemuda dan Dunia Digital
- Pemkab Bantul Siapkan Enam Gapura Ikonik Penanda Batas Wilayah
- Jadi Solusi Food Waste hingga Bantu Kelompok Rentan, Pemkot Jogja Luncurkan Foodbank Lumbung Mataraman
- Kasus Leptospirosis Diklaim Menurun, Dinkes Gunungkidul Pastikan Belum Ada Kasus Kematian di Tahun Ini
Advertisement