Advertisement

Akademisi UII Suarakan Dukungan untuk Palestina Lewat Upacara Wisuda

Sunartono
Minggu, 26 Mei 2024 - 11:57 WIB
Sunartono
Akademisi UII Suarakan Dukungan untuk Palestina Lewat Upacara Wisuda Akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) menyuarakan dukungan untuk Palestina bersamaa dengan Upacara Wisuda yang digelar pada Sabtu (25/5/2024). Seluruh anggota senat, rektor hingga peserta wisuda membawa bendera Palestina saat upacara sakral itu berlangsung. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) menyuarakan dukungan untuk Palestina bersamaa dengan Upacara Wisuda yang digelar pada Sabtu (25/5/2024). Seluruh anggota senat, rektor hingga peserta wisuda membawa bendera Palestina saat upacara sakral itu berlangsung.

Rektor UII Profesor Fathul Wahid mengungkap te,a wisuda tentang dukungan untuk Palestina kali ini bukan bermaksud mengusik kebahagiaan peserta wisuda. Pada wisuda kali ini UII melepas 676 alumni terdiri atas 3 doktor, 91 magister, 581 sarjana, 1 ahli madya.

Advertisement

BACA JUGA : Ratusan Mahasiswa Harvard Walkout saat Upacara Wisuda: Kibarkan Bendera Palestina

"Justru sebaliknya, kisah Palestina diharapkan menambah kelezatan nikmat yang, karena apa yang menurut kita sesuatu yang lumrah, ternyata menjadi kesempatan mewah saudara-saudara kita di Palestina," kata Rektor dalam sambutan sebagaimana dipantau Harianjogja.com lewat Youtube Minggu (26/5/2024).

Rektor pun menunjukkan data, sejak serangan Israel pada 7 Oktober 2023, jumlah korban jiwa di Palestina sudah mencapai lebih dari 35.000, sedangkan lebih dari 79.000 lainnya mengalami luka-luka. Selain itu lebih dari 70.000 rumah rusak, dan sekitar 1,7 juta jiwa kehilangan tempat tinggal.

"Sampai hari ini, belum ada tanda-tanda serangan tersebut akan dihentikan, meskipun beragam lembaga dunia sudah berteriak untuk meminta penghentian," katanya.

"Ini ada cerita miris dari penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap bangsa Palestina. Israel sudah sejak lama menjalankan politik apartheid berupa tindakan tidak manusiawi yang dilakukan demi membangun dan melanggengkan dominasi oleh satu kelompok rasial terhadap kelompok rasial lainnya, dan secara sistematis bersifat menindas," katanya.

Ia menambahkan saat ini semakin banyak negara di dunia yang mengakui negara Palestina. Selasa lalu (21/05/2024), Spanyol, Irlandia, dan Norwegia secara resmi menyatakan pengakuan ini yang berlalu efektif mulai 28 Mei 2024.

Indonesia sendiri sudah mengakui secara resmi negara Palestina pada 1988, beberapa saat setelah Palestina diproklamasikan sebagai negara merdeka, pada 15 November 1988. Proklamasi itu dilakukan oleh Yasser Arafat, Pimpinan PLO (Palestine Liberation Organization, Organisasi Pembebasan Palestina) dari Aljazair.

Sebanyak 144 dari 193 negara anggota PBB telah menyetujui Palestina bergabung ke PBB. Meski demikian, sebagian kecil negara lain, tidak menyetujui, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara di Eropa Barat.

"Saya mengajak semua peserta wisuda, untuk meningkatkan empati atas penjajahan yang terjadi di Palestina. Kita bisa sisihkan sebagian rezeki untuk membantu mereka. Banyak lembaga yang menggalang dana," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Generasi Muda Diajak Memerangi Judi Online, Menkominfo: Meresahkan

News
| Senin, 17 Juni 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mantap, Hidupkan Laguna Pengklik, Pemuda di Srigading Bikin Wisata Kano

Wisata
| Minggu, 16 Juni 2024, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement