Advertisement

Promo November

Fenomena Langka! 3-4 Juni 2024 Enam Planet Bakal Tampil Berjajar

Newswire
Jum'at, 31 Mei 2024 - 14:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Fenomena Langka! 3-4 Juni 2024 Enam Planet Bakal Tampil Berjajar Warga melihat benda antariksa melalui teleskop bintang saat acara Malam Langit Gelap di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/8). Acara tersebut merupakan edukasi bagi masyarakat dari Pemerintah Jawa Barat bekerjasama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam menyambut Hari Antariksa Nasional sekaligus menyaksikan empat planet yang berjajar yakni Mars, Saturnus, Jupiter, Venus. ANTARA JABAR/Novrian Arbi/agr - 18.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan fenomena langka akan terjadi di langit. Padalnya pada 3-4 Juni 2024 sekitar pukul 05.15 WIB enam planet akan terlihat berjajar atau planetary alignment.

Peneliti Pusat Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan ada enam planet berjajar sepanjang ekliptika, yaitu Jupiter, Merkurius, Uranus, Mars, Neptunus, dan Saturnus.

Advertisement

"Fenomena planet berjajar itu bisa dilihat dari atas kepala hingga ufuk timur," ujarnya di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

Thomas menuturkan Saturnus dapat dilihat dengan mata biasa seperti bintang terang, sementara Neptunus dan Uranus hanya bisa terlihat dengan teleskop.

Kemudian planet Mars akan tampak seperti bintang berwarna agak merah, Merkurius terlihat seperti bintang redup menjelang matahari terbit, dan Jupiter juga tampak redup. Menurutnya, hanya planet terang yang bisa terlihat terutama saat langit masih gelap.

Baca juga

Salah Satunya Layak Dihuni Manusia, Ilmuwan Temukan 2 Planet Super Earth

Ada 5 Gunung Terunik di Luar Angkasa, Satu Ada di Saturnus

Ilmuwan: Planet Mirip Bumi Diduga Mengorbit di Zona Layak Huni

"Saturnus dan Mars hanya tampak sebagai titik cahaya seperti bintang. Jupiter terbit menjelang matahari terbit, kemungkinan tidak teramati," kata Thomas.

Fenomena planet berjajar merupakan kejadian biasa dan sering terjadi karena planet-planet dekat bidang orbit bumi mengitari matahari, sehingga selalu berada di sekitar ekliptika. Menurut Thomas, fenomena kali termasuk langka karena jumlah planet yang berjajar jarang berjumlah lebih dari tiga planet.

Fenomena enam planet berjajar tidak memberikan dampak apapun terhadap bumi. Jika diamati dengan mata biasa, planet hanya terlihat sebagai titik cahaya seperti bintang, namun dengan teleskop bisa melihat cincin Saturnus.

Semua planet mengitari matahari dengan periode tertentu, ada yang satu tahun dan ada pula yang lebih dari satu tahun. Hal ini bisa dihitung dan dimodelkan ketampakannya di langit, sehingga jauh-jauh hari sudah bisa diperkirakan.

Fenomena planet berjajar bisa diprediksi dengan menggunakan aplikasi gratis seperti Stellarium yang dapat mensimulasikan fenomena itu mulai dari titik terbit hingga kira-kira di atas kepala kita.

Mitos yang mengelilingi fenomena planet berjajar sering kali diramalkan oleh masyarakat sebagai pertanda sesuatu akan terjadi, namun ini didasarkan pada kepercayaan, bukan logika sains. “Melalui fenomena planet berjajar kita bisa memberikan inspirasi bagi para siswa untuk mempelajari sains yang meskipun rumit tetapi menyenangkan,” kata Thomas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement