GIK UGM Jadi Ruang Ekspresi Budaya dan Inovasi Anak Muda
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gelanggang Inovasi & Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) bersama kedutaan besar Australia menggelar GIK Menyapa bertajuk Inovasi Festival Budaya di Era Teknologi di Student Center GIK UGM, Kamis (6/6/2024). Kegiatan ini meerupakan wujud GIK UGM sebagai ruang ekspresi budaya dan inovasi anak muda melalui dialog terkait teknologi untuk memperkaya lansekap festival budaya di Indonesia.
GIK Menyapa menjadi ajang diskusi interaktif mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dalam industri kreatif, termasuk pelaku seni, budayawan, pakar teknologi, dan mahasiswa. Direktur Youth Studies Centre Fisipol UGM Oki Rahadianto mengatakan festival budaya yang menggabungkan unsur budaya dengan teknologi menjadi penting untuk mempertemukan budaya lokal kepada dunia global.
Advertisement
BACA JUGA : Naik Level, UGM Masuk Peringkat 239 Kampus Terbaik Dunia
Menurutnya keberadaan GIK UGM bisa menjembatani ruang kebutuhan ekspresi budaya dan inovasi anak muda dalam bentuk pertemuan, interlink antarkampus dan aktivitas di luar, serta mengembangkan pengetahuan melalui pertemuan dengan praktisi senior.
"Generasi muda sekarang ini memang globally oriented tetapi tetap connect to the locals akibat dari kemajuan teknologi yang ada sehingga terlihat adanya re-innovate yang dilakukan,” ujar Oki dalam rilis UGM.
Jogja merupakan kaya akan festival budaya. Festival budaya dapat menjadi ruang ekspresi artikulasi bagi anak muda yang lebih berorientasi global. Anak muda era saat ini sangat sadar untuk berpartisipasi dalam festival budaya.
"Teknologi digital memfasilitasi pemuda dalam menyebarkan pesan nilai festival budaya secara lebih luas. Teknologi digital juga dapat meningkatkan karakteristik multigenre di Jogja untuk membantu menyebarkan pesan festival," ujarnya.
Chief Program Officer GIK UGM Garin Nugroho mengungkapkan antusiasmenya terhadap kolaborasi tersebut. Menurutnya Australia dan Indonesia memiliki banyak kesamaan budaya dan potensi kolaborasi yang besar. Di era digital ini, inovasi teknologi menjadi kunci untuk memajukan industri kreatif.
GIK UGM siap menjadi wadah terjalinnya kerja sama bermanfaat bagi kedua negara sekaligus menjadi langkah strategis bagi GIK UGM untuk memperkuat posisinya sebagai pusat inovasi dan kreativitas. "Kami berharap acara GIK Menyapa ini dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi para pelaku industri kreatif dalam memanfaatkan teknologi untuk memperkaya festival budaya di Indonesia," katanya.
BACA JUGA : Peringkat Dunia UGM Melesat
Country Manager Megatix Indonesia Cameron Frost siap menjadi wadah dalam memberikan akses kepada masyarakat luar untuk melihat keindahan budaya dan seni yang ada di Indonesia. Perkembangan produk menjadi prioritas utama baginy untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat baik lokal maupun luar negeri.
Ia menyebut timnya menghabiskan banyak waktu untuk memanfaatkan teknologi. “Teknologi dapat memahami perilaku serta motivasi para pengunjung festival yang akan berdampak pada awareness sebuah budaya dan menjadi tempat pertemuan untuk masyarakat dengan nilai yang sama,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Yogyakarta Marriott Hotel Ajak Tamu Nikmati Keajaiban Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Berita Populer
- DKPP Klaim Penyaluran Pupuk Subsidi di Bantul Tidak Mengalami Kendala
- Ratusan Warga Binaan Akan Memilih di TPS Lapas Kelas II B Wonosari
- Pemkab Bantul Tiadakan Anggaran Beasiswa ASN Tahun Depan
- Dukungan Mas Marrel untuk Harda Kiswaya: Pemimpin Tegas demi Sleman yang Sejahtera
- Teatrikal Kepahlawanan Yogyakarta Berhasil Meriahkan Hari Pahlawan di Jogja City Mall
Advertisement
Advertisement