Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Pengingat Konsumsi Obat bagi Tunanetra
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan alat pendeteksi obat bagi penyandang tunanetra
Naurin Yara Zalilah, perwakilan Tim PKM-KC UGM dalam keterangan resmi UGM di Yogyakarta, Minggu, mengatakan, purwarupa alat bernama "Smart Vision" (SmarV) itu berbasis "algoritma deep learning" dengan keluaran berupa suara.
Advertisement
"Inovasi ini tidak hanya memberikan kemudahan dan keamanan dalam konsumsi obat, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi yang ramah bagi disabilitas," kata dia.
SmarV, kata dia, dirancang khusus untuk membantu disabilitas netra mengenali, mengetahui kegunaan, serta memahami aturan pemakaian, atau konsumsi obat yang dideteksi.
Dengan demikian, alat itu mencegah terjadinya kesalahan minum obat dan lupa minum obat, meningkatkan kepatuhan terhadap jadwal mengonsumsi obat dan mengurangi ketergantungan penyandang disabilitas netra pada bantuan orang lain dalam mengelola pengobatan mereka.
Dengan algoritma deep learning terbaru "YOLOv9", memungkinkan SmarV mengidentifikasi obat dengan cepat dan akurat.
BACA JUGA: Ini Pendapatan Lima Kampus Negeri dengan UKT Mahal, Ada UGM hingga Undip
Menurut dia, pengguna cukup meletakkan obat di depan kamera SmarV, kemudian alat tersebut bakal secara otomatis mengenali obat tersebut dan memberikan informasi melalui suara.
"Alat ini juga dilengkapi sensor untuk meningkatkan akurasi pendeteksian oleh kamera dan pengingat penggunanya untuk mengonsumsi obat dalam rentang waktu tertentu," ujar dia.
Naurin mengatakan SmarV dilengkapi fitur "Internet of Things (IoT)", sehingga dapat mengirim pesan WhatsApp kepada pengguna dan pendamping/wali terkait obat yang dideteksi oleh pengguna dan pengingat mengonsumsi obat.
Untuk memudahkan penyandang disabilitas netra dalam penggunaannya, prototipe itu juga dilengkapi braille serta bersifat portabel.
"Ke depannya 'SmarV' dapat diadaptasi dan dikembangkan lebih lanjut untuk berbagai aplikasi kesehatan lainnya," kata dia.
Prototipe SmarV adalah hasil kolaborasi lima mahasiswa UGM yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, yakni Wahyu Putra Ardana (Teknik Nuklir, 2022), Faundra Pratama Sukma (Teknologi Informasi, 2022), Naurin Yara Zalilah (Farmasi, 2022), Johan Pramudito Alexander (Teknologi Informasi, 2022), dan Muhammad Ikbal (Elektronika dan Instrumentasi, 2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, Sekolah Diminta Waspada
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
- Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
- Tak Cuma Ribuan Alat Timbang dan Ukur, Pemkab Gunungkidul Juga Tera Ulang SPBU
Advertisement
Advertisement