Kemendikbud: 1 dari 3 Peserta Didik Berpotensi Alami Kekerasan Seksual
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek memperkuat pencegahan kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan sosialisasi modul Pembelajaran Pencegahan Kekerasan Seksual Jenjang Sekolah Dasar.
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Muhammad Hasbi mengatakan sosialisasi tersebut karena Indonesia saat ini mengalami darurat kekerasan terhadap anak sehingga penting untuk menguatkan pengetahuan mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan tingkat sekolah dasar.
Advertisement
BACA JUGA : Kasus Pelecehan di Gunungkidul, Polres Tetapkan Guru Ngaji Jadi Tersangka
“Berdasarkan hasil asesmen nasional Kemendikbudristek tahun 2022, kami memperoleh data 34,51 persen peserta didik atau satu dari tiga peserta didik berpotensi mengalami kekerasan seksual. Kemudian ada 26,9 persen peserta didik atau satu dari empat berpotensi mengalami hukuman fisik dan 36,31 persen dari mereka atau satu dari tiga peserta didik berpotensi mengalami perundungan,” ujarnya dalam webinar bertajuk "Ayo Bersama Cegah Kekerasan Seksual di Sekolah Dasar" di Jakarta, Selasa.
Temuan pihaknya diperkuat dengan hasil survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja pada 2021 yang menunjukkan tidak kurang dari 34 persen atau tiga di antara 10 anak laki-laki dan 41,5 persen atau empat di antara 10 anak perempuan usia 13 hingga 17 tahun pernah mengalami setidaknya satu jenis kekerasan atau lebih.
Berdasarkan kondisi tersebut, ia menegaskan perlu adanya gotong royong dalam mencegah sekaligus menangani berbagai bentuk kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah.
Pada tingkat satuan pendidikan, pihaknya sudah melakukan pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), sedangkan pada tingkat Dinas Pendidikan sudah memberikan penugasan untuk membentuk satgas terkait.
Pada tingkat satuan tenaga pendidik, pengajar, pengasuh, hingga orang tua, pihaknya gencar menyelenggarakan webinar dengan topik serupa guna sosialisasi sekaligus edukasi dengan mengacu pada modul Pembelajaran Pencegahan Kekerasan Seksual Jenjang Sekolah Dasar.
BACA JUGA : Studi BRIN: 13,9 Persen Remaja Indonesia Gunakan Aplikasi Kencang Daring
Ada sembilan topik yang memberikan panduan dalam memberikan edukasi seputar seksualitas kepada anak-anak di tingkat sekolah dasar, mulai dari mengajari anak mengenali gambar diri masing-masing hingga cara menceritakan kekerasan seksual bila anak mengalami peristiwa tersebut.
Ia berharap, sinergisitas yang berkesinambungan dapat menekan angka kasus kekerasan seksual pada anak di lingkungan pendidikan pada kemudian hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Mall dan Kampus di Jogja
- Jadwal SIM Keliling Bantul Kamis 21 November 2024: Di Polsek Srandakan
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja, Sleman, Bantul dan Gunungkidul, Kamis 21 November 2024, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 21 November 2024
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
Advertisement
Advertisement