Advertisement
Dinilai Mengganggu Hingga Berbahaya, Inilah Sederet Insiden yang Ditimbulkan Lato-lato

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Lato-lato menjadi permainan anak-anak yang menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat, baru-baru ini.
BACA JUGA: Tanggapan Dikpora Jogja Soal Banyaknya Siswa Bawa Lato-lato ke Sekolah
Advertisement
Dinilai menganggu karena bunyi suaranya, lato-lato juga disebut berbahaya hingga bisa mengancam nyawa pemainnya.
Di media sosial tengah ramai kisah viral mengenai seorang anak yang terkena serpihan lato-lato, sehingga matanya harus dioperasi.
Meski belum terbukti kebenarannya, namun lato-lato memang bisa menimbulkan cedera apabila dimainkan dengan tidak benar.
Bahan lato-lato yang keras, dan cara memainkannya yang cepat dan kencang, membuat permainan itu bisa mengenai sang pemain.
Berikut sederet kontroversi lato-lato di tengah masyarakat:
Dilarang di AS
Permainan ini sebetulnya sempat viral di Amerika Serikat (AS) pada beberapa tahun lalu. Perbedaan berada di bahan bola yang dipakai.
Apabila kini menggunakan plastik, dulu lato-lato menggunakan material kaca yang disebut dengan nama clankers.
Pada 1970-an, permainan lato-lato dilarang oleh pejabat sekolah AS karena lato-lato harus dibanting di lantai. Sehingga bahan kaca itu pecah dan bertebaran ke mana-mana.
Dilarang di Argentina
Sama seperti di AS, pemerintah Argentina melarang anak-anak memainkan lato-lato.
Di sana, lato-lato dinamai boleadoras atau bolas, senjata pilihan untuk gaucho koboi Argentina. Permainan koboi ini juga ternyata menelan korban.
Dilarang di Lampung
Meski belum dilarang secara serempak di Indonesia, lato-lato kini tak boleh dimainkan di area sekolah.
Pelarangan bermain lato-lato ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.
Pihaknya melarang siswa membawa latto-latto ke sekolah, hal ini dimaksudkan agar mainan tersebut tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di lingkungan sekolah.
Dilarang di Bogor
Terbaru, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor di Provinsi Jawa Barat juga melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah. Lato-lato dinilai mengganggu kegiatan belajar mengajar dan dapat memecah konsentrasi murid.
"Saya tegaskan, tidak boleh membawa permainan lato-lato ke sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Juanda Dimansyah dalam keterangan resminya, Senin (9/1/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
- Siapkan Surat-Surat! Polres Bantul Gelar Operasi Patuh Progo 14-27 Juli 2025
Advertisement
Advertisement