Advertisement
Terapkan Teknologi Pengolahan Susu, Dosen FBE UII Dampingi Peternak Sapi Perah di Sleman

Advertisement
SLEMAN—Dosen Prodi Ilmu Ekonomi FBE UII Arif Fajar Wibisono, melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, yang berada di kawasan lereng Gunung Merapi.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan hasil hibah Penelitian Kelompok Mahasiswa (PKM) dengan Judul Pemberdayaan Peternak Sapi Perah Melalui Implementasi Teknologi Pengolahan Susu dan Tata Kelola Manajemen Bisnis Sebagai Produk Unggulan Daerah Sleman yang di danai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tahun 2023.
Advertisement
Menurut data BPS dalam buku Peternakan Dalam Angka 2022, produk susu segar mengalami peningkatan indeks harga tertinggi pada bulan April-Mei yaitu sebesar 1,12%. Sedangkan indeks harga susu segar mencapai indeks harga tertinggi pada bulan Desember yaitu sebesar 107,81%.
Secara rata-rata indeks harga untuk komoditas susu segar mengalami peningkatan sebesar 0,002% selama tahun 2021. Peningkatan harga komoditas ini tentu seharusnya dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan industri hulu yaitu peternakan sapi perah
Daerah Istimewa Yogyakarta menempati urutan ke-5 jumlah sapi perah terbanyak di Indonesia tahun 2021.
“Namun kondisi tersebut ternyata tidak berdampak positif signifikan bagi para peternak yang ada di DIY khususnya Kabupaten Sleman. Kabupaten Sleman dengan kondisi geografis dataran tinggi dan iklim yang sejuk menjadikan salah satu daerah sentra produksi susu sapi cukup besar di Provinsi DIY,” ujar Arif Fajar Wibisono dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9/2023).
Kabupaten Sleman sangat potensial sebagai lokasi peternakan sapi perah dan telah memberikan kontribusi terbesar dalam industri persusuan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah istimewa Yogyakarta menempati urutan kelima sebagai penghasil susu sapi terbesar nasional.
Usaha ternak sapi perah yang dilakukan oleh masyarakat di Dusun Kemiri, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem terdapat dua kelompok yaitu kelompok Ngepring dan Kemiri dengan produksi susu sapi 500 liter per hari dengan jumlah total sapi perah lebih dari 100 ekor.
Usaha ternak perah secara hulu-hilir merupakan padat karya sehingga dapat menyerap tenaga kerja sekaligus membangkitkan perekonomian masyarakat di perdesaan.
Namun tingginya potensi industri peternakan tersebut tidak dibarengi dengan meningkatnya kesejahteraan peternak. Masyarakat sekitar memanfaatkan potensi alam sebagai sebuah keunggulan untuk menjadikan sektor peternakan khususnya sapi perah sebagai salah satu sektor strategis.
BACA JUGA: Datangi Gedung KPK, Cak Imin Penuhi Panggilan sebagai Saksi Kasus Korupsi
Jumlah peternak sapi perah di wilayah ini mencapai 70 ekor yang terbagi dalam 15 kelompok ternak. Setiap hari 100-200 liter susu sapi dihasilkan dari masing-masing peternak.
“Potensi hasil susu desa ini lebih banyak dibandingkan dengan hasil peternak sapi perah di wilayah Sleman lainnya yang hanya memproduksi susu 70-100 liter/hari,” kata Arif Fajar Wibisono.
Namun para peternak setempat karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman belum mampu mengelola hasil panen dengan optimal. Harga jual susu dijual sangat murah karena tidak ada nilai tambah pada produk tersebut.
Stadardisasi operasional juga masih terbatas sehingga kualitas produk masih cukup rendah. Melalui pemberdayaan dan implementasi teknologi pengolahan dan tata kelola manajemen bisnis yang akan dilakukan diharapkan mampu mengoptimalkan usaha ternak yang pada akhirnya akan menjadi produk unggulan daerah Sleman sekaligus mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
“Tujuan pemberdayaan ini, yaitu membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial melalui pengembangkan produk olahan susu sapi perah dan tata kelola bisnis yang tepat,” kata Arif.
Tujuan lainnya menurut Arif, membantu menciptakan ketenteraman dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu juga meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan (softskill dan hardskill). (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kementerian PUPR Serahkan Barang Milik Negara Senilai Rp15,41 Triliun
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement