Advertisement

Terapkan Teknologi Pengolahan Susu, Dosen FBE UII Dampingi Peternak Sapi Perah di Sleman

Media Digital
Kamis, 07 September 2023 - 13:07 WIB
Maya Herawati
Terapkan Teknologi Pengolahan Susu, Dosen FBE UII Dampingi Peternak Sapi Perah di Sleman Dosen Prodi Ilmu Ekonomi FBE UII Arif Fajar Wibisono, melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, yang berada di kawasan lereng gunung Merapi.

Advertisement

SLEMAN—Dosen  Prodi Ilmu Ekonomi FBE UII Arif Fajar Wibisono, melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, yang  berada di kawasan lereng Gunung Merapi.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan hasil hibah Penelitian Kelompok Mahasiswa (PKM) dengan Judul Pemberdayaan Peternak Sapi Perah Melalui Implementasi Teknologi Pengolahan Susu dan Tata Kelola Manajemen Bisnis Sebagai Produk Unggulan Daerah Sleman yang di danai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tahun 2023.

Advertisement

Menurut data BPS dalam buku Peternakan Dalam Angka 2022, produk  susu  segar  mengalami  peningkatan  indeks  harga  tertinggi pada  bulan April-Mei yaitu  sebesar  1,12%. Sedangkan  indeks  harga susu segar mencapai indeks harga tertinggi pada bulan Desember yaitu sebesar 107,81%.

Secara rata-rata indeks harga untuk komoditas susu segar mengalami peningkatan sebesar 0,002% selama tahun 2021. Peningkatan harga komoditas ini tentu seharusnya dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan industri hulu yaitu peternakan sapi perah

Daerah Istimewa Yogyakarta menempati urutan ke-5 jumlah sapi perah terbanyak di Indonesia tahun 2021.

“Namun kondisi tersebut ternyata tidak berdampak positif signifikan bagi para peternak yang ada di DIY khususnya Kabupaten Sleman. Kabupaten Sleman dengan kondisi geografis dataran tinggi dan iklim yang sejuk menjadikan salah satu daerah sentra produksi susu sapi cukup besar di Provinsi DIY,” ujar Arif Fajar Wibisono dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9/2023).  

Kabupaten Sleman sangat potensial sebagai lokasi peternakan sapi perah dan telah memberikan kontribusi terbesar dalam industri persusuan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah istimewa Yogyakarta menempati urutan kelima sebagai penghasil susu sapi terbesar nasional.

Usaha ternak sapi perah yang dilakukan oleh masyarakat di Dusun Kemiri, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem terdapat dua kelompok yaitu kelompok Ngepring dan Kemiri dengan produksi susu sapi 500 liter per hari dengan jumlah total sapi perah lebih dari 100 ekor.

Usaha ternak perah secara hulu-hilir merupakan padat karya sehingga dapat menyerap tenaga kerja sekaligus membangkitkan perekonomian masyarakat di perdesaan.

Namun tingginya potensi industri peternakan tersebut tidak dibarengi dengan meningkatnya kesejahteraan peternak. Masyarakat sekitar memanfaatkan potensi alam sebagai sebuah keunggulan untuk menjadikan sektor peternakan khususnya sapi perah sebagai salah satu sektor strategis.

BACA JUGA: Datangi Gedung KPK, Cak Imin Penuhi Panggilan sebagai Saksi Kasus Korupsi

Jumlah peternak sapi perah di wilayah ini mencapai 70 ekor yang terbagi dalam 15 kelompok ternak. Setiap hari 100-200 liter susu sapi dihasilkan dari masing-masing peternak.
“Potensi hasil susu desa ini lebih banyak dibandingkan  dengan hasil peternak sapi perah di wilayah Sleman lainnya yang hanya memproduksi susu 70-100 liter/hari,” kata Arif Fajar Wibisono.  

Namun para peternak setempat karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman belum mampu mengelola hasil panen dengan optimal. Harga jual susu dijual sangat murah karena tidak ada nilai tambah pada produk tersebut.

Stadardisasi operasional juga masih terbatas sehingga kualitas produk masih cukup rendah. Melalui pemberdayaan dan implementasi teknologi pengolahan dan tata kelola manajemen bisnis yang akan dilakukan diharapkan mampu mengoptimalkan usaha ternak yang pada akhirnya akan menjadi produk unggulan daerah Sleman sekaligus mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

“Tujuan pemberdayaan ini, yaitu membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial melalui pengembangkan produk olahan susu sapi perah dan tata kelola bisnis yang tepat,” kata Arif.

Tujuan lainnya menurut Arif, membantu menciptakan ketenteraman dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu juga meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan (softskill dan hardskill). (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Korban Tewas Akibat Baniir dan Longsor di Kabupaten Luwu Jadi 14 Orang

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement