Engklek Pintar Portabel Bikinan Mahasiswa UGM Jadi Sarana Edukasi Anak
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sekelompok mahasiwa UGM memberikan pendampingan kepada anak-anak di Kampung Sosrowijayan, Kelurahan Sosromenduran, Kemantren Gedong Tengen, Kota Jogja yang berdekatan dengan area Pasar Kembang dengan inovasi Engklek Pintar. Permainan engklek yang dibuat secara portabel ini jadi media edukasi beragam pembelajaran.
Kelima mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM M) yakni Trixi Karinina Dewi Sindhutomo, Fakhrizal Putra Wima, Salsabila Gandhes Kesumasari, Abiyyu Mahfuzh Raihan, dan Muhamad Nur Fauzan merancang sejumlah program strategis bagi anak yang berada Kampung Sosrowijayan. Program unggulannya beragam, mulai dari Engklek Pintar, Pojok Pintar, Kelas Karakter, dan Kelas Inspirasi.
Advertisement
"Pendampingan dan pelaksanaan program-program tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan kampung ramah anak di Sosrowijayan," kata Ketua PKM Pengabdian Masyarakat UGM, Trixi, Senin (20/11/2033).
Berbagai program tadi disusun mereka untuk mendukung terwujudnya kampung ramah anak di Sosrowijayan. Yang mana lokasi tersebut berada di pemukiman padat penduduk kota dan berdekatan dengan wilayah Pasar Kembang.
Diungkapkan Trixi langkah ini diambil sebagai pencegahan dari hasil observasi dan diskusi dengan masyarakat sekitar. Anak-anak yang tinggal di sekitar wilayah Sarkem berpotensi terpengaruh oleh dampak negatif yang berasal dari lingkungan.
Secara garis besar Engklek Pintar hampir mirip dengan engklek pada umumnya. Bedanya engklek ini bersifat portable lantaran ditempel pada selembar tikar atau karpet. Anak jadi tidak perlu menggambar bagan engklek setiap bermain dan cukup menggelar Engklek Pintar saja.
Di sisi lain, engklek ini juga menjadi solusi minimnya ruang bermain anak di kawasan perkotaan. Pasalnya tak semua lantai dapat digambar bagan engklek. Namun dengan engklek portabel ini anak-anak bisa bermain di mana pun, di lantai rumah, di dalam ruangan, di atas rumput bahkan di atas pasir.
Engklek Pintar ini berbasis ilmu pengetahuan dalam bidang sosial pendidikan. Salah satu bedanya, diujung bagan engklek dipasang sebuah papan tulis. Papan ini berisi beragam pertanyaan edukasi anak. Mulai pendidikan seks hingga pengetahuan lain seperti cita-cita dan sebagainya.
Cara mainnya sederhana. Ketika sampai di ujung anak harus menjawab apa yang menjadi pertanyaan di papan. Misal, bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh orang lain. Maka anak-anak dapat mengetahui bagian-bagian tubuhnya yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
BACA JUGA: Sidang Perdana Mutilasi Mahasiswa UMY Digelar di PN Sleman, Ini Jadwalnya
Bekerja sama dengan karang taruna, Engklek Pintar ini juga dibagikan kepada sekolah TK dan SD yang berada di Sosrowijayan. Total sepuluh engklek pintar oleh dibagian oleh tim. "Engklek pintar ini juga sudah diberikan untuk pembelajaran di TK dan SD yang berada di Sosrowijayan," kata dia.
Pojok Pintar
Selain Engklek Pintar, Trixi dan rekan-rekannya juga merancang Pojok Pintar yang menjadi fasilitas ruang publik yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat bermain dan belajar. Selain itu ada Kelas Karakter memberikan pendampingan terkait dengan penghargaan terhadap diri sendiri sekaligus memberikan pengetahuan tentang perlindungan diri melalui edukasi seks.
Sementara itu, Kelas Inspirasi mendorong anak untuk bermimpi tinggi dan memiliki tujuan hidup yang positif. Kegiatan-kegiatan ini mampu menumbuhkan minat anak dalam belajar karena dibungkus rapi oleh sistem permainan yang diharapkan akan menambah antusiasme anak, mengasah kemampuan kompetitif, dan juga kreativitas.
"Untuk pendampingan psikis difokuskan pada upaya penghargaan diri sendiri, pemberian materi tentang perlindungan diri melalui edukasi seks sesuai usia, dan dorongan untuk bermimpi tinggi," kata anggota tim Fakhrizal.
Kegiatan optimalisasi kampung ramah anak dilakukan dengan target anak-anak rentang usia 5-16 tahun, terutama anak-anak yang berpotensi terdampak dengan adanya wilayah Sarkem. Program dijalankan pada bulan Juni hingga Oktober 2023.
Fakhrizal menjelaskan salah satu indikator capaian yang telah dihasilkan dari solusi optimalisasi kampung ramah anak di Kampung Sosrowijayan ialah anak mendapat fasilitas bermain dan belajar interaktif. Anak juga mendapat fasilitas ruang publik untuk bermain dan belajar, mendapat kegiatan positif dalam mengisi waktu luang, serta mendapat pengetahuan terkait dengan perlindungan diri melalui edukasi seks.
Tak sampai di situ, tim juga menyebut ada peningkatan rasa penghargaan diri anak terhadap dirinya sendiri. "Hasil dari pengabdian masyarakat kami berupa beberapa indikator capaian dan telah dijustifikasi dari hasil asesmen tes anak-anak awal dan akhir," lanjut Trixi kembali. "Hasilnya berupa peningkatan setinggi 82,6 persen dari nilai awalnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement