Advertisement
UAD Gelar Penyuluhan dan Pelatihan Penggunaan Teknologi Pengolahan Limbah Batik di Bantul
Advertisement
BANTUL—Tim Pengabdian Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan penyuluhan dan pelatihan pengolahan limbah batik, penyuluhan dan pelatihan penggunaan teknologi pengolahan limbah serta penyuluhan dan pelatihan pewarna batik ramah lingkungan sejak Agustus 2023.
Sasaran peserta pelatihan merupakan perwakilan pengrajin batik sekitar iroyudan, Bantul. Program kolaborasi antara tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) UAD dan UMKM Erisa Batik, Bantul ini mengambil tema “Penyuluhan dan Pelatihan Teknologi Ramah Lingkungan dalam Mengolah Limbah Batik untuk UMKM Erisa Batik”.
Advertisement
Ketua Tim PkM, Shinta Amelia, mengatakan bahwa program penyuluhan dan pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan untuk mewujudkan gerakan pelestarian lingkungan perairan yakni sungai di sekitar Bantul. Rangkaian kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini telah dimulai sejak bulan Juni 2023 yang lalu.
“Kegiatan pelatihan diselenggarakan secara luring yang bertempat di CV Erisa Batik. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengolahan limbah batik di ikuti oleh pengrajin batik di daerah sekitar Iroyudan”, katanya.
Ketua pengrajin Erisa Batik, Ibu Eko Sumarni mengatakan senang sekali dapat berkolaborasi dengan tim PkM dari UAD. “Kegiatan pengabdian ini bermanfaat sekali dalam memberikan pemahaman tentang pengolahan limbah batik dengan teknologi IoT serta alternatif pewarna alami pada batik. Selain itu, kami pun sedang mencari solusi untuk limbah batik yang kami hasilkan dari kegiatan produksi karena selama ini hanya dibuang begitu saja tanpa diolah terlebih dahulu”, katanya.
BACA JUGA: PkM Fakultas Farmasi UAD Dampingi UMKM Jamu Asy Syifa
Narasumber pada kegiatan penyuluhan dan pelatihan adalah anggota tim PkM yang juga merupakan dosen Universitas Ahmad Dahlan dari Program Studi Teknik Kimia dan Teknik Elektro. Materi pengolahan limbah batik disampaikan oleh Shinta Amelia, S.T., M.Eng. Sedangkan materi teknologi IoT untuk pengolahan limbah disampaikan oleh Liya Yusrina Sabila, S.T., M.T. Adapun materi pewarna alami batik disampaikan oleh Rachma Tia Evitasari, S.T., M.Eng.
Shinta memaparkan bahwa kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang digelar mendapat respon antusias dari peserta yang sangat tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian tersebut sangat bermanfaat untuk peserta yakni para pengrajin batik. Menurut Shinta, program penyuluhan dan pelatihan ini dapat berkembang untuk pelatihan-pelatihan lainnya.
Kegiatan ini diharapkan menambah pengetahuan dan pemahaman para pengrajin batik untuk menjaga kelestarian lingkungan khususnya sungai dan mulai beralih ke pewarna alami untuk meminimalisisr limbah yang dihasilkan. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dampak Topan Super Yagi di China, Dilaporkan 3 Tewas, 95 Terluka dan 1,2 Juta Warga Terjebak di Zona Bencana
Advertisement
Resor Ski Indoor Terbesar di Dunia di Shanghai China, Berukuran 350 Ribu Meter Persegi
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan Gempa Megatrust Tidak Berdampak ke Bantul
- Keluyuran Bawa Pistol Mainan, Tiga Remaja Asal Sleman Ditangkap di Bantul
- Polres Bantul Ajak Warga Berantas Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba
- Sleman Belum Punya Warisan Budaya di Bidang Kuliner
- Buka Acara Puncak Lomba Batik Sawit Nasional 2024, PJ Wali Kota Yogyakarta: Batik Sawit Luar Biasa dan Siap Mendunia
Advertisement
Advertisement