Kaji Serapan Sekolah Kejuruan, Konsorsium Kampus Vokasi DIY Kembangkan Konsep Pekerja Istimewa
Advertisement
KULONPROGO—Tim Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi yang terdiri dari Sekolah Vokasi UGM, AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, Fakultas Vokasi UNY menyelenggarakan kegiatan forum group discussion (FGD) dan konsultasi panel expert dalam rangka Pelaksanaan Program Kemitraan Ekosistem DIY pada Kamis (29/2/2024). Kegiatan tersebut bertema Penyusunan Peta Jalan Inovasi Pengembangan DIY yang bertempat di Hotel UNY Wates.
Tim yang dibentuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu diperuntukan kampus negeri di DIY. Tujuannya menyelaraskan dunia pendidikan, khususnya SMK dengan kebutuhan industri.
Advertisement
FGD yang digelar di Hotel UNY Wates itu jadi yang ke-4 dilakukan, sebelumnya dilakukan di UGM dan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta. "Kajian sudah dilakukan sejak September 2023 lalu, targetnya nanti ada semacam policy paper yang dipaparkan ke Pemda DIY agar bisa jadi kebijakan," jelas Direktur Tim Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi, Wiryanta pada Kamis siang.
Wiryanta menjelaskan konsep yang tengah dibahas oleh timnya agar ada keselarasan SMK dan kebutuhan industri di DIY adalah pekerja istimewa. "Dilihat dari data yang ada kualitas SMK di DIY itu diatas rata-rata nasional, kami ingin meningkatkannya agar makin unggul kami konsepkan sebagai pekerja istimewa yang nanti akan dimasukan dalam kurikulum SMK," terangnya.
Baca Juga
Pendidikan Vokasi Siapkan Peserta Didik Hadapi Era Perubahan yang Cepat
Kemendikbud Gandeng Kampus Vokasi Perkuat Ekosistem Kemitraan dan Inovasi Berbasis Potensi Daerah
Kadin DIY Dorong Jogja Menjadi Kota Vokasi Indonesia
Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM itu menyebut dalam FGD yang diselenggarakannya terdapat beragam masukan dari berbagai pihak. "Kami tadi dapat masukan seperti apa mestinya pekerja istimewa ini, banyak masukan dari Kadin DIY yang mewakili kalangan industri, ada juga dari Disnakertrans seluruh kabupaten/kota, Disdikpora, termasuk Bappeda tiap wilayah di DIY," tuturnya.
Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, Supadma yang turut berpartisipasi menerangkan bahwa penyelarasan ini bagian dari tugas sekolah vokasi. "Tingkat sekolah vokasi di perguruan tinggi ini penting agar sekolah kejuruan di bawahnya dapat terus berkembang mengikuti perkembangan zaman," katanya.
Dunia industri yang terus berkembang, lanjut Supadma, perlu diimbangi dengan perkembangan sekolah kejuruan. "Agar lulusan SMK terus dapat terserap ke lapangan kerja, karena memang tujuannya seperti itu dan perlu terus dikawal dan dievaluasi," jelasnya.
Sementara itu Dekan Fakultas Vokasi UNY, Komarudin menyebut kualitas hard skill lulusan SMK di Bumi Mataram memang unggul, tapi perlu ada peningkatan soft skil. "Karakter kerja perlu terus dikuatkan, supaya perkembangan yang ada di industri dapat diikuti dengan karakter yang baik," ungkapnya.
Komarudin berharap hasil akhir kajian nanti dapat diimplementasikan bersama. "Sebagai bentuk pengabdian ke masyarakat tentu ini harus dikembangkan terus, terutama untuk menghilangkan pengangguran di DIY," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kasus ASN Ikut Kampanye Pilkada Ditangani Bawaslu Bantul
- Pilkada 2024, KPU Kulonprogo Tetapkan 775 Daftar Pemilih Tambahan
- Polres Gunungkidul Bakal Terjunkan Ratusan Personel Pengamanan Pilkada 2024
- Aliansi Muda Muhammadiyah Janji Menangkan Kustini-Sukamto di Pilkada Sleman
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
Advertisement
Advertisement