Advertisement

Promo November

Luar Biasa! Terbaik Nasional, Lulusan SMK di DIY Paling Banyak Terserap Kerja

Triyo Handoko
Jum'at, 01 Maret 2024 - 19:57 WIB
Arief Junianto
Luar Biasa! Terbaik Nasional, Lulusan SMK di DIY Paling Banyak Terserap Kerja Ilustrasi pendidikan vokasi (Freepik)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Lulusan SMK di DIY dalam beberapa kategori diklaim jadi yang terbaik se-Indonesia. Kesimpulan itu didapat dari hasil survei ke seluruh Indonesia yang dilakukan UNY pada November 2023 lalu.

Data penelitian UNY itu didapat dari 1.038.460 responden yang merupakan lulusan SMK pada 2022 dan 2023, baik negeri maupun swasta.

Advertisement

Hasilnya lulusan sekolah kejuruan di DIY menempati posisi teratas jumlah serapan ke lapangan kerja, skornya 92,11%. Sedangkan peringkat terbuncit ditempati Papua Barat dengan nilai 71,67%. Sebagai perbandingan rata-rata serapan kerja lulusan SMK secara nasional 85,63%.

Tak hanya mudah terserap ke lapangan pekerjaan, lulusan SMK di DIY juga tergolong tinggi kesesuaiannya dengan kompetensi yang dipelajarinya.

Provinsi tertinggi dengan keselarasan antara pekerjaan dan keahlian itu dipegang Bali dengan skor 55,34%, sedangkan DIY berada di peringkat keempat dengan nilai 44,98%. Sedangkan rerata nasional keselarasan ini sebesar 42,44%.

Capaian prestasi lain lulusan SMK di Bumi Mataram adalah cepatnya masa tunggu kerja yang nilainya tertinggi nasional hanya 3,18 bulan. Propinsi dengan masa tunggu kerja paling lama adalah Papua Selatan dengan skor 5,46 bulan. Sementara rerata masa tunggu kerja nasional bagi lulusan SMK adalah 4,1 bulan.

Tak disangka, ternyata lulusan SMK di DIY juga tergolong tinggi pendapatannya dengan nilai 32,93% dimana menempatkannya jadi peringkat kelima nasional. Sedangkan provinsi dengan pendapatan yang cukup menjanjikan dipegang Jawa Barat dengan skor 45,07% dan yang terendah dimiliki Aceh dengan nilai 7,23%.

Dekan Fakultas Vokasi UNY, Komarudin menyebut lulusan SMK di Bumi Mataram yang unggul secara nasional itu ditengarai disebabkan budaya Jogja yang mengakar dalam karakter lulusannya. "Karakter yang unggul itu seperti mudah mengikuti arahan atasannya, tidak gampang mengeluh dan putus asa, dan ketahanan mentalnya," ujarnya, Jumat (1/3/2024).

Komarudin menyebut secara materi pembelajaran SMK di Bumi Mataram sudah cukup baik dan dapat mengikuti perkembangan industri. "Karakter ini yang hendak kami dorong agar semakin unggul, karena industri memang selalu berkembang teknologinya sehingga perlu ada karakter yang kuat untuk dapat mengikuti tuntutan tersebut," katanya.

Sekolah Vokasi UNY yang tergabung dalam Tim Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi, jelas Komarudin, juga tengah mengkaji kebutuhan apa saja untuk menguatkan karakter tersebut. "Kajian bersama kami dengan tim tersebut nantinya jadi policy paper untuk diserahkan ke Pemda DIY agar bisa diimplementasikan," ungkapnya.

Karakter yang tengah dikaji itu dikonsep sebagai Pekerja Istimewa yang nantinya diharapkan dapat diimplementasikan lewat kurikulum di seluruh SMK di DIY. "Kami juga dengar soal Pendidikan Khas Kejogjaan yang digagas Dewan Pendidikan DIY, itu kami harap bisa saling dihubungkan dengan Pekerja Istimewa ini," kata Direktur Tim Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi, Wiryanta pada Kamis (29/2/2024).

BACA JUGA: Kaji Serapan Sekolah Kejuruan, Konsorsium Kampus Vokasi DIY Kembangkan Konsep Pekerja Istimewa

Wiryanta menyebut policy paper yang tengah dikerjakan timnya juga dimaksudkan jadi bahan untuk merumuskan RPJMD DIY. "Agar pembangunan yang ada makin terarah, karena terkait tenaga kerja dan pendidikan ini saling beririsan, untuk mendukung pembangunan tentu perlu tenaga kerja yang unggul," terangnya.

Perkembangan industrialisasi di Bumi Mataram, menurut Wiryanta juga terus bergerak. "Seperti pabrik pakaian dalam itu ternyata valuasi produksi mereka terbesar ketiga nasional di sektor itu, lalu masalahnya mereka mengeluhkan tenaga kerja yang mudah keluar," jelasnya.

Tanpa mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas, jelas Wiryanta, perkembangan industri di DIY bisa terganggu. "Ini memang multi sektor yang berhubungan sehingga perlu dikawal bersama," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

News
| Minggu, 24 November 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement