Advertisement

Cegah Bullying, Universitas Korea Kurangi Poin untuk Calon Mahasiswa yang Pernah Terlibat Kekerasan saat Sekolah

Mediani Dyah Natalia
Jum'at, 22 Maret 2024 - 18:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Cegah Bullying, Universitas Korea Kurangi Poin untuk Calon Mahasiswa yang Pernah Terlibat Kekerasan saat Sekolah Kekerasan / Ilustrasi

Advertisement

Harianjogja.com JOGJA—Universitas Korea, di Korea Selatan (Korsel) akan mengurangi 20 poin bagi pendaftar kampus tersebut yang terbukti pernah terlibat perundungan atau kekerasan saat sekolah. Aturan ini akan diterapkan tahun depan.

AllKpop menulis pada Jumat (22/3/2024) Presiden Universitas Korea Selatan, Kim Dong Won memberikan pernyataan resmi tersebut pada Kamis (21/3/2024). Tak tanggung-tanggung, Universitas Korea segera memberikan penalti jika sikap dan altruisme, kepemimpinan, dan kesadaran bermasyarakat calon pendaftar berbeda dengan karakter yang dicari oleh universitas dalam diri para kandidat.

Advertisement

Presiden Kim mengatakan,"Poin 0,1 saat ini sangat berpengaruh saat pendaftaran. Jadi jika ada yang dikurangi 20 poin, tentu pendaftar tersebut tidak mungkin diterima," katanya dikutip dari AllKpop, Jumat (22/3/2024).

Sebelumnya komite Universitas Korea menyatakan pengurangan 20 poin akan berlaku pada 2025. Pendaftar yang pernah mendapat konsekuensi disiplin dari sekolah seperti pindah sekolah (no.8) dan dikeluarkan (No.9) karena kekerasan.

Baca Juga

Program Jaksa Masuk Sekolah Diarahkan untuk Cegah Bullying

Drakor The Glory Angkat Bullying Sadis dari Kisah Nyata

Aksi Dokter Mogok di Korsel Bikin Tingkat Penerimaan Publik Terhadap Presiden Turun

Universitas akan menggandeng komunitas terkait untuk mengevaluasi pendaftaran dari peserta. Mengenai penambahan kuota untuk sekolah kedokteran di Seoul, Presiden Kim mengatakan hal tersebut bukanlah isu. "Kebijakan itu tak memberikan pengaruh signifikan karena fokus pemerintah adalah universitas lokal. Pemerintah ragu apakah universitas lokal memiliki fasilitas yang memadai untuk memfasilitasi para dokter. Diperlukan juga ruang diskusi untuk meminimalkan dampak bagi publik dan masyarakat."

Khusus untuk sekolah tinggi seni liberal dan sekolah tinggi sains akan menerima 415 mahasiswa baru untuk pertama kali pada tahun depan. Presiden Kim menyatakan sekolah tinggi seni liberal tidak akan ikut serta, sementara sekolah tinggi sains sedang mempertimbangkan untuk menggunakan mekanisme penerimaan mahasiswa baru dalam Tipe 2. "Daripada ikut serta dan berpotensi mengurangi kuota, lebih baik mempertahankan integritas untuk menjaga disiplin ilmu yang langka dan kurang populer. Oleh karena itu, setiap perguruan tinggi diberikan otonomi untuk membuat keputusan sendiri."

Sekolah tinggi seni dan sains dibagi menjadi dua,. Tipe 1, mahasiswa baru dapat dengan bebas memilih jurusan apa pun kecuali jurusan kesehatan dan pendidikan, dan Tipe 2, mahasiswa mendaftar lebih luas seperti di tingkat fakultas maupun universitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Butuh 14 Tahun Bersihkan Puing di Gaza Imbas Agresi Israel

News
| Sabtu, 27 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement