Advertisement
UAD Gandeng Kelompok Perajin Batik Wijirejo Pandak dalam Pelatihan Pengolahan Limbah Batik
Advertisement
BANTUL – Tim Pengabdian Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan penyuluhan dan pelatihan dalam rangka “Peningkatan Keterampilan dan Produktivitas Kelompok Batik Wijirejo, Pandak, Bantul dalam Pemanfaatan Limbah Batik dan Penggunaan Digital Marketing/Marketplace” sejak Juni 2024.
Sasaran peserta pelatihan merupakan perwakilan pengrajin batik di lingkungan kalurahan Wijirejo, Pandak, Bantul. Program ini merupakan kolaborasi antara UAD dengan kalurahan Wijirejo untuk menangani permasalahan lingkungan akibat limbah batik yang dihasilkan. Lurah Wijirejo, Wisnu Riyanto mengatakan bahwa Kalurahan Wijirejo merupakan salah satu sentra penghasil batik di Kapanewon Pandak yang tentunya menghasilkan limbah batik yang tak sedikit.
Advertisement
Ketua Tim PkM, Shinta Amelia, mengatakan bahwa program penyuluhan dan pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan untuk mewujudkan gerakan pelestarian lingkungan perairan yakni sungai di sekitar Bantul. Rangkaian kegiatan pengabdian mulai dari koordinasi, penyuluhan serta pelatihan ini telah dimulai sejak bulan Juni 2024 yang lalu. “Kegiatan pelatihan diselenggarakan secara luring yang bertempat di Gedung Pertemuan Warga Pijenan Dk. 7. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengolahan limbah batik diikuti oleh perwakilan pengrajin batik di daerah sekitar Wijirejo”, katanya.
Kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Pengabdian kepada Masyarakat Kompetitif Nasional tahun pendanaan 2024. Kegiatan pengabdian ini merupakan kolaborasi antar dosen dengan rumpun Ilmu Teknik Kimia dan Informatika UAD.
Ketua pengrajin Batik Ayu, Ibu Heni mengatakan senang sekali dapat berkolaborasi dengan tim PkM dari UAD. “Kegiatan pengabdian ini bermanfaat sekali dalam memberikan pemahaman tentang pengolahan limbah batik dengan teknologi IoT. Selain itu, kami pun sedang mencari solusi untuk limbah batik yang kami hasilkan dari kegiatan produksi karena selama ini hanya dibuang begitu saja ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Kami pun berharap program ini dapat terus berlanjut sehingga kami dapat didampingi untuk dapat mengolah limbah hasil produksi batik kami secara mandiri”, katanya.
BACA JUGA: Mahasiswa UAD Ciptakan Inovasi Sereal Penangkal Radikal Bebas
Narasumber pada kegiatan penyuluhan dan pelatihan adalah anggota tim PkM yang juga merupakan dosen Universitas Ahmad Dahlan dari Program Studi Teknik Kimia dan Informatika. Materi pengolahan limbah batik berikut dengan pelatihan penggunaan alat pengolah limbah berbasis teknologi IoT disampaikan oleh Shinta Amelia, S.T., M.Eng dan Rachma Tia Evitasari, S.T., M.Eng yang berasal dari Program Studi Teknik Kimia. Sedangkan materi Digital Marketing/Marketplace disampaikan oleh Miftahurrahma Rosyda, S.Kom., M.Eng yang berasal dari Program Studi Informatika.
Shinta memaparkan bahwa kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang digelar mendapat respon antusias dari peserta yang sangat tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian tersebut sangat bermanfaat untuk peserta yakni para pengrajin batik. Menurut Shinta, program penyuluhan dan pelatihan ini dapat berkembang untuk pelatihan-pelatihan lainnya. Kegiatan ini diharapkan menambah pengetahuan dan pemahaman para pengrajin batik untuk menjaga kelestarian lingkungan khususnya sungai untuk meminimalisisr dampak limbah yang dihasilkan.(***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Usulan Pakai Zakat untuk Makan Bergizi Gratis, PBNU: Kami Minta Pemerintah Kaji Ulang
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kodim Bangun Dapur Umum untuk Makan Bergizi Gratis di Bantul
- Kuota Haji DIY 2025 Tetap, Biaya Diprediksi Turun
- Gembira Loka Zoo Raih Apresiasi atas Pengelolaan Satwa dan Upaya Konservasi Gajah Sumatera
- Pelaku Penjambretan di Gamping Sleman Ditangkap, Diduga Sempat Minum Miras Sebelum Beraksi
- Teras Malioboro 2 Mulai Dikosongkan, 375 Pedagang Belum Ambil Undian
Advertisement
Advertisement