Advertisement
Bioteknologi UKDW Perkuat Upaya Konservasi Air dan Ekosistem Telaga
Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) memperkuat perannya dalam konservasi lingkungan dengan memimpin kolaborasi lintas lembaga untuk menjaga keberlanjutan Telaga Bambang di Desa Bantalwatu, Kapanewon Tepus, Gunungkidul. / ist
Advertisement
GUNUNGKIDUL—Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) memperkuat perannya dalam konservasi lingkungan dengan memimpin kolaborasi lintas lembaga untuk menjaga keberlanjutan Telaga Bambang di Desa Bantalwatu, Kapanewon Tepus, Gunungkidul. Langkah ini menanggapi ancaman kekeringan, penurunan daya tampung air, serta perubahan pola pemanfaatan telaga oleh masyarakat yang semakin dipengaruhi masuknya suplai air dari PDAM dan perubahan lingkungan.
Bagi warga Gunungkidul, telaga memegang fungsi vital. Bukan hanya sebagai sumber air, tetapi juga sebagai penyangga ekosistem, sumber penghidupan, serta bagian dari identitas budaya. Di tengah tekanan perubahan iklim, eksploitasi air tanah, dan berkurangnya tutupan vegetasi, keberlanjutan telaga kini berada dalam kondisi rawan.
Advertisement
Sebagai institusi akademik yang fokus pada bioteknologi dan keberlanjutan, UKDW berada di garis depan melalui program Aksi Konservasi Air dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Program ini dijalankan bersama Gereja Kristen Jawa Klasis Gunungkidul, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, serta Djarum Foundation.
Dr. Aniek Prasetyaningsih, M.Si., penanggung jawab program dari UKDW, menjelaskan bahwa aksi konservasi ini menggabungkan riset ilmiah, edukasi masyarakat, dan pendekatan pemberdayaan ekonomi. “Kami ingin mengembalikan fungsi ekologis telaga melalui penghijauan dan tata kelola komunitas, seraya memberikan nilai tambah ekonomi dan wisata berbasis konservasi,” ujar Aniek.
BACA JUGA
Program berlangsung selama November–Desember 2025, meliputi penanaman pohon konservasi dan tanaman buah, penebaran benih ikan, serta pelatihan mengenai ekoteologi, konservasi berbasis masyarakat, potensi ekowisata, dan penguatan ekonomi lokal.
Puncak aksi dilaksanakan pada 22 November 2025, bertepatan dengan HUT ke-56 Klasis GKJ Gunungkidul. Kegiatan diawali ibadah bersama, dilanjutkan penyerahan bibit pohon dan benih ikan oleh Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih dan Dekan Fakultas Bioteknologi UKDW, Dr. Charis Amarantini. Lebih dari 400 peserta, termasuk mahasiswa UKDW dan Universitas Terbuka, terlibat menanam ribuan bibit pohon konservasi dan menebar benih ikan tawes di kawasan telaga.
Dalam sambutannya, Bupati Gunungkidul menyampaikan apresiasi atas kontribusi UKDW sebagai motor penggerak kolaborasi konservasi ini. Pemerintah daerah, katanya, siap mendukung penuh melalui kebijakan yang memperkuat perlindungan lingkungan dan pengembangan ekonomi masyarakat.
UKDW memosisikan kegiatan ini bukan hanya sebagai program pengabdian masyarakat, tetapi juga sebagai model penerapan ilmu bioteknologi dan ekologi berbasis riset yang dapat direplikasi di kawasan karst lainnya. Hasil kajian dan pemantauan yang dilakukan tim UKDW diharapkan menjadi dasar pengambilan keputusan jangka panjang terkait konservasi air dan rehabilitasi ekosistem telaga.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi contoh kemitraan efektif antara pemerintah, akademisi, gereja, komunitas, dan sektor swasta untuk menghadapi ancaman perubahan iklim dan krisis air. Dengan keterlibatan aktif UKDW, program ini diarahkan menjadi model konservasi terpadu yang menggabungkan pengetahuan ilmiah, aksi masyarakat, dan penguatan ekonomi lokal. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Lebih dari 10 Ribu Warga Mengungsi, Banjir Terburuk Hantam Malaysia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




