Advertisement
Ratusan Guru Penggerak Diskusikan Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di BBGP DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ratusan guru penggerak dari berbagai provinsi DIY mengikuti Seminar Nasional Pendidikan Paradigma Baru (SendiParu) secara luring dan daring di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY, Selasa (17/10/2023). Para pendidik ini mendiskusikan terkait pendidikan berbasis kearifan lokal, salah satunya konsep pendidikan khas kejogjaan yang saat ini sedang dikembangkan di wilayah DIY.
Kepala BBGP DIY Adi Wijaya menjelaskan pelaksanaan seminar itu mengangkat tema Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dengan Menerapkan Asset Based Thinking. Menurutnya, seminar itu merupakan program inovasi menjadi bagian dari prioritas Kemendikbudristek khususnya Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak. Adapun tema yang diangkat secara khusus berkaitan dengan pendidikan berbasis kearifan lokal. Peserta berjumlah 317 dari berbagai provinsi di Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA : Disdikpora Bantul: Sekolah Penggerak Harus Dapat Jadi Rujukan
“Pesertanya dibagi ada luring dan daring. Untuk luring ini dari DIY ada guru, pengawas dan kepala sekolah, kemudian dari luar DIY secara daring,” katanya, Selasa.
Ia menambahkan salah satu materi yang dibahas terkait dengan pendidikan berbasis kearifan lokal dengan menerapkan aset based thingking khususnya kebudayaan yang ada di wilayah DIY. Melalui pembahasan ini peserta dari DIY selain bisa memahami konsep pendidikan tersebut namun juga diharapkan bisa menginspirasi guru penggerak dari daerah lain di luar provinsi DIY. Karena konsep pendidikan berbasis kearifan lokal ini sangat memungkinkan diterapkan setiap daerah dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki.
“Sehingga apa pun keunggulan dan aset yang dimiliki oleh sekolah dan lingkungannya sehingga bisa betul-betul dimanfaatkan, menggunakana set yang ada, sehingga apa aset yang dimiliki itulah dioptimalkan,” ujarnya.
Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya mengatakan di DIY saat ini sedang dikembangkan sebuah konsep pendidikan kejogjaan yang diharapkan bisa diteruskan ke peserta didik agar memiliki karakter yang baik. Ia mentoncohkan salah satu konsep sumbu filosofi Kota Jogja yang di dalamnya menyimpan ajaran penting bagi umat manusia dari lahir sampai kembali ke sang pencipta. Ia berharap konsep semacam itu bisa diinformasikan ke peserta didik tidak hanya sekadar mengetahui namun juga memiliki olah pikir, olah rasa hingga olah hati.
BACA JUGA : Guru Penggerak Jadi Kunci Implementasi Merdeka Belajar
“Dengan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual maupun fisik itu yang perlu didorong, sehingga bisa menghilangkan mengatasi segala persoalan di tengah masyarakat. Prinsipnya banyak filosofi, nilai ajaran dari Jogja ini yang terbangun dalam pendidikan khas kejogjaan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kabar Susunan Kabinet Prabowo, Gerindra: Belum Ada yang Resmi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Lengkap! Panduan Mencari Jalur Trans Jogja
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Minggu 28 April 2024: Cerah Berawan!
- Museum Vredeburg Dipercantik, Ada Taman hingga Edupark Cocok untuk Bersantai hingga Swafoto
- Ritual Mitoni, Budaya Jawa Menjaga Ibu Hamil Agar Anak Lahir Sehat Bebas Stunting
- Pemkot Jogja Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Balai Kota
Advertisement
Advertisement