Advertisement

Promo November

Anak Bakul Bubur Jadi Guru Besar di Universitas Atma Jaya

Media Digital
Rabu, 24 Januari 2024 - 19:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Anak Bakul Bubur Jadi Guru Besar di Universitas Atma Jaya Profesor Pranowo pada saat menerima SK pengangkatan sebagai Guru Besar dari Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta G. Sri Nurhartano. Rabu (24/1/2024). Harian Jogja - David Kurniawan

Advertisement

SLEMAN—Dosen Fakultas Teknologi Industri, Dr Pranowo ST, MT ditetapkan sebagai guru besar bersama empat dosen lainnya di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Rabu (24/1/2024). Adanya penetapan ini maka mereka berhak menyandang gelar professor dan juga sebagai Guru Besar.

“Saya tidak memiliki prestasi apa-apa karena tidak pernah kuliah di luar negeri sehingga bisa menyandang sebagai Guru Besar,” kata Pranowo kepada Harianjogja.com usai menerima penyerahkan SK sebagai Guru Besar di Auditorium Lantai 3, Kampus II Gedung Thomas Aquinas, Jalan Babarsari No.44 Yogyakarta, Rabu siang.

Advertisement

Ia mengakui memiliki banyak keberuntungan pada saat mulai menempuh jenjang studi mulai dari Tingkat dasar hingga jenjang S3. Jalur yang dilalui juga harus berliku karena terlahir dari keluarga pas-pasan yang ayahnya seorang petani.

Sejak usia remaja di 1985 sang ayah harus pergi untuk selama-lamanya karena sakit. Praktis, Sang Ibu harus bekerja keras agar guna bisa menghidupi anak-anaknya.

“Ibu jualan bubur dan aneka makanan lainnya di Magelang. Waktu kecil saya juga sering membantu memperiapkan jualan,” kenang Pranowo.

Baca Juga

UAJY Jadi Universitas Swasta Terbaik Ketiga di Indonesia

UAJY Kian Mantapkan Diri sebagai Kampus Inklusif

UAJY Jogja Mempersiapkan Pelayanan Prima, Ini Tujuannya

Meski serba pas-pasan, ia mengaku beruntung karena kakak-kakak tertua terus memberikan semangat dan membantu hingga meraih semua yang diimpikan. “Saya diminta bersekolah karena badan saya kecil sehingga tidak cocok untuk bekerja di tempat yang keras,” katanya.

Berbekal wejangan dari sang bapak tentang usaha tidak akan mengkhianati hasil, Pranowo muda terus tekun belajar hingga bisa menyelesaikan seluruh jenjang Pendidikan. “Saya sempat mencoba masuk ITB tapi tidak lolos hingga akhirnya diterima di Teknik Mesin UGM dan TOEFL saya hanya 530. Saat lulus IPK juga cuma 3.00 dan melamar dosen di Atma Jaya diterima,” katanya.

Dalam hidup ia bercita-cita hidup lebih layak dan lebih baik dari kemarin. Motto tersebut yang terus dipegang hingga meraih prestasi tertinggi dalam dunia Pendidikan.

“Saya juga terhitung pragmatis karena setiap kesempatan akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ini termasuk saat mengajukan kenaikan sebagai Guru Besar ke Kementerian,” kata ahli di bidang Komputasi Numerik ini.

Sebagai seorang Guru Besar, Pranowo mengakui gelar profesor tidak hanya untuk memperindah nama. Namun, ada tugas berat untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di tempatnya mengajar.

“Harapannya izin untuk mendirikan Pendidikan S3 bisa segera diurus. Di sisi lain, upaya pengajaran dan penelitian terus dilakukan karena apa yang diajarkan ke mahasiswa merupakan buah pemikiran dari penelitian yang dilakukan,” katanya. 

Selain, Pranowo ada empat dosen lain yang ditetapkan sebagai guru besar. Empat akademisi ini di antaranya Prof. Dr Andi Wahju Rahardjo E, BSEE, MSEE; Prof. Dr.Eng, Ririn Diar Astanti; Prof. Drs. A Gunadi Brat, MSI., Ph.D dan Prof. Ir. AY.Harijanto Setiawan, M.Eng., Ph.D.

Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, G. Sri Nurhartanto mengatakan, adanya tambahan lima Guru Besar ini, maka total di universitas sudah ada 18 berstatus Professor. Oleh karenanya akan segera dibentuk Dewan Guru Besar sebagai wadah.

“Tentunya para Guru Besar baru nantinya juga akan melalui pidato pengukuhan yang jadwalnya segera kami susun,” katanya.

Menurut dia, penyematan gelar Guru Besar bukan seremoni dikarenakan memiliki tanggung jawab untuk memajukan Pendidikan di universitas sehingga memiliki daya tawar yang tinggi di Masyarakat. “Tentunya apa yang diraih oleh dosen senion ini bisa diikuti oleh para dosen-dosen moda agar lebih berprestasi,” katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pindad Mulai Produksi Maung Garuda untuk Kalangan Menteri hingga Bupati

News
| Sabtu, 02 November 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Lebih Dekat dengan Pesawat Terbang

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement